JAHANAM, itulah balasan bagi mereka pembunuh kaum mukminin.
Penjelasan itu dibacakan oleh Abu Jibriel mengutip Surah An Nisa ayat 93
terkait tindakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror memerangi kaum
muslim.
Mendengar kata Jahanam, Kepala Biro Penerangan Masyarakat
Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengaku Densus 88 juga
ingin masuk surga.
“Apabila memang ada kekeliruan, kita juga tidak
ingin menutupi kesalahan. Kami ini, polisi, juga ingin masuk surga,”
katanya di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Boy
mengakui, berbagai masukan yang diterima Mabes Polri agar kinerja
Densus perlu dievaluasi adalah bentuk perhatian masyarakat supaya Polri
bisa bekerja lebih profesional.
“Tanpa diminta, kami pun akan memperhatikan,” lanjut Boy.
Sebelumnya,
Slamet Effendi Yusuf juga mengecam tindakan kesewenang-wenangan
aparat dalam memberantas terorisme. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
PBNU itu sepakat adanya evaluasi kinerja Densus 88 dalam pemberantasan
terorisme di Indonesia. Evaluasi itu mencakup segala sisi agar Densus 88
dapat berbenah diri.
“Densus harus mengoreksi diri dan siap
dikoreksi oleh pimpinannya. Evaluasi menurut saya dapat dimulai mengenai
sistem operasi penggerebekan teroris hingga motif di balik
penggerebekan yang dilakukan Densus 88,” bebernya.