Kerukunan hubungan Indonesia-Malaysia harus terus dipertahankan, tak
terkecuali bila Pemilu yang akan digelar menghasilkan pemerintahan baru.
Hubungan dan kerjasama yang baik antara kedua negara tetangga penting
bagi perkembangan kawasan Asia Tenggara, khususnya, dan dunia Islam pada
khususnya.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Anis Matta
menegaskan hal itu saat menjadi narasumber dalam diskusi bertema
'Gerakan Membangun Peradaban' yang digelar Persatuan Pelajar-Mahasiswa
Malaysia di Amman, Yordania, seperti siaran pers yang diterima
merdeka.com, Jumat (3/5),.
"Malaysia akan melaksanakan Pemilu
Raya. Siapapun yang diamanahi memimpin, hubungan Malaysia dengan
Indonesia harus tetap elok. Kedua negara ini bersaudara. Kita perlu
menjaga agar kedua negara tetap rukun," tegas Anis dalam pertemuan yang
berlangsung Kamis kemarin.
Selain karena kedua negara
bertetangga, Presiden PKS menandaskan, hubungan baik dimaksud harus
dijaga karena Indonesia dan Malaysia memiliki posisi strategis dalam
tataran dunia Islam global.
Indonesia dan Malaysia merupakan
negara berpenduduk mayoritas muslim. Perkembangan demokrasi dan
pertumbuhan ekonomi kedua negara sejauh ini positif. Stabilitas politik
dan kemajuan ekonomi Indonesia-Malaysia menjadi tumpuan masa depan dunia
Islam ke depan.
"Di samping Turki dan Mesir, Malaysia serta
Indonesia menjadi tumpuan dan harapan baru bagi umat islam global.
Keempat negara inilah yang memiliki peran sebagai pioner dunia Islam
kini. Dalam percaturan peradaban global ke depan, keempat negara diharap
berperan banyak," papar Anis lagi.
Menyinggung pasang-surut
hubungan Indonesia-Malaysia, Anis berharap semua pihak agar mencegah
persoalan perbatasan menjadi pemicu keretakan hubungan kedua negara.
Masalah perbatasan yang kerap memicu ketegangan politik diselesaikan
secara baik.
Mursyid Al-Ami, ketua Perhimpunan Pelajar-Mahasiswa Malaysia di Amman, menanggapi Presiden PKS menyatakan, paparan
Anis Matta mengilhami mahasiswa Malaysia untuk berwawasan global. Selama ini, kata Mursyid, mahasiswa cenderung berwawasan sempit.
"Ilmu
yang disampaikan tadi mengajak para kaum muda untuk memiliki visi jauh
ke depan. Cakupannya pun tak dibatasi oleh negara," ujar Mursyid.
Presiden
Anis Matta
berada di Yordania setelah memimpin konsolidasi Perwakilan PKS sedunia
di Istanbul, Turki. Di Amman, ibukota Yordania, Anis bertemu tokoh Islam
setempat, selain berdiskusi dengan kalangan mahasiswa.