ARAB SAUDI
– Sabtu (03/08/13) Ulama Hadits Saudi, Syaikh Sulaiman bin Nashir
Al-‘Ulwan menegaskan, peristiwa yang terjadi sekarang di Mesir adalah
perang antara Islam dan kufur, bukan dua buah komunitas yang berbeda.
“Saya merenungi peristiwa yang terjadi
di Mesir. Setelah itu saya yakin, nawa itu perang antara Islam dan
kekufuran. Bukan antara satu jamaah dengan jamaah lain.” Tutur ulama
yang beberapa waktu lalu dibebaskan dari penjara Saudi.
Syaikh Al-‘Ulwan menjelaskan, kesenangan
yang diekspresikan oleh media atas apa yang menimpa muslimin berupa
pembantaian, tekanan dan menjejalkan mereka ke dalam penjara adalah
bentuk kemunafikan.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh ulama
yang disegani di kalngan mujahidin itu, beliau mengatakan bahwa jamah
Ikhwanul Muslimin itu bukan jamaah yang terhindar dari kesalahan. Bahkan
mereka pernah terjatuh dalam kesalahan. Akan tetapi sekarang mereka
menghadapi kemunafikan dan sekulerisme. “Demi Allah, mereka (Ikhwanul
Muslimin) lebih saya cintai dari mereka semua (munafikin dan kaum
sekuleris)” tutur Syaikh Sulaiman.
Beliau menegaskan agar tidak bersama
dengan barisan yahudi, nasrani, koptik, preman, pengikut El-Beltagy,
orang-orang yang tidak bermoral dan pecinta dunia meskipun hanya
sepenggal kata mendukung mereka.
Syaikh Al-‘Ulwan memberi nasehat kepada
Ikhwanul Muslimin, “Akhi, janganlah berputus asa dan jangan gentar.
Masih ada lagi episode selanjutnya. Jika kita rugi dalam satu putaran,
maka perang belum berakhir. Karena pertarungan masih panjang” tutur
Syaikh.
Beliau mengingkari orang yang mengira
bahwa yang mebela Ikhwanul Muslimin disebut sebagai Ikhwani, karena
muslimin dalam satu medan. Medan pertmpuran antara Al-Masyru’ Al-Islamy (proyek Islam) dan Al-Masyru’ Al-Ifsady(proyek kerusakan).[usamah/imo]