Quetta, Pakistan- Pasukan Pakistan menangkap 12 anggota kelompok yang terlibat dalam pembakaran dan penghancuran truk-truk yang mengangkut perbekalan bagi pasukan NATO di Afghanistan, kata sejumlah pejabat keamanan, Kamis.

Pasukan paramiliter Korps Perbatasan melakukan penangkapan itu selama operasi di kota Hub, 700 kilometer sebelah tenggara Quetta, ibu kota Baluchistan, provinsi Pakistan baratdaya yang dilanda kekerasan, lapor AFP.

"Kami menangkap 12 orang yang terlibat dalam penghancuran peti kemas NATO," kata juru bicara Korps Perbatasan Abdul Wassey kepada AFP.

Ia menyatakan, para tersangka juga mengaku membakar kendaraan-kendaraan NATO dan membunuh atau mencederai supirnya.

"Mobil-mobil yang digunakan para penjahat ini dalam aksi kriminal itu juga ditemukan," katanya.

Kelompok itu kini diinterogasi mengenai kelompok-kelompok serupa yang beroperasi di beberapa daerah berbeda Baluchistan, tambah juru bicara tersebut.

Penangkapan orang-orang itu dilakukan beberapa hari setelah sembilan truk NATO yang membawa bahan bakar dihancurkan di daerah Hub ketika sedang dalam perjalanan ke daerah perbatasan Chaman menuju Afghanistan.

Pengiriman BBM melalui jalur darat Pakistan untuk pasukan NATO di Afghanistan dimulai lagi kurang dari dua pekan lalu dengan pengamanan ketat setelah penghentian lima bulan karena serangan-serangan.

Misi tempur NATO di Afghanistan akan berakhir tahun depan. Pakistan dan AS telah menandatangani perjanjian yang mengizinkan konvoi perbekalan NATO melewati Pakistan menuju Afghanistan sampai akhir 2015.

Kelompok militan yang terkait dengan Taliban dan Al Qaida juga dituduh bertanggung jawab atas serangan-serangan terhadap truk perbekalan NATO.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.