Jaya Suprana bukan nama asing di negeri ini. Berbagai predikat tersemat
pada dirinya. Pengusaha, presenter, penulis, kartunis, bahkan pencipta
lagu. Meski keturunan Tionghoa, Jaya Suprana besar dalam budaya Jawa.
Anehnya, meski hingga sekarang bos Jamu Jago ini masih beragama Kristen
tapi dia mengaku belajar Alquran. Jaya mengaku, gurunya belajar Islam
adalah Gus Dur dan Nurcholis Madjid, dua tokoh Islam yang selama ini
dikenal sebagai penggagas dan pelopor gerakan sekulerisme di Indonesia.
Karena Gus Dur dan Cak Nur telah meninggal, Jaya mengaku akan berguru
kepada Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab.
"Alquran saya pelajari sendiri, guru saya Gus Dur dan Nurkholis Madjid.
Tapi keduanya sudah meninggal. Saat ini saya berharap Habib Rizieq jadi
pengganti guru saya," kata pria kelahiran Denpasar, 27 Januari 1949 lalu
itu di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta Pusat, Ahad (3/11/2013).
Jaya mengaku kagum dengan sosok Habib Rizieq. Karena itulah dia datang
ke tempat Habib. Kedatangannya ke markaz FPI, kata Jaya, supaya
masyarakat tahu siapa sebenarnya FPI.
"Saya punya acara tv mudah-mudahan Habib Rizieq mau mengisi acara
tersebut dan menjelaskan segalanya tentang FPI," kata pembawa acara
"Jaya Suprana Show" di TVRI ini.
Untuk FPI, di hadapan jamaah FPI yang mengikuti ta'lim di Petamburan,
Pendiri MURI ini berpesan supaya meneruskan perjuangannya. Menurutnya
bila FPI tidak ada kemaksiatan akan menguasai negeri ini.
"Teruskan perjuangan Anda, jika tidak ada FPI pelan-pelan maksiat akan
menguasai negeri ini. Terima kasih, hidup FPI," pungkasnya.
rep: syaiful falah
red: shodiq ramadhan