Mantan Presiden RI, BJ Habibie kembali menceritakan lagi alasan pencopotan Prabowo
dari jabatan Pangkostrad. Pada 22 Mei 1998, tepat sehari setelah
Soeharto lengser, gejolak politik dan ekonomi sama sekali tidak
terkendali.
Habibie dituntut untuk segera menyelesaikan
permasalahan tersebut, salah satunya dengan membentuk kabinet baru.
Berbagai masukan datang silih berganti termasuk dari Pangkostrad, yang
saat itu dijabat Prabowo.
"Dia (Prabowo) datang malam ngopi-ngopi. Saya dengarkan pendapatnya saya laksanakan menurut saya," ujar Habibie.
Beberapa saat sebelum diumumkannya kabinet, panglima ABRI Jenderal Wiranto melaporkan pada Habibie ada pergerakan yang mengkhawatirkan.
"Ada Wiranto
dia bilang pasukan Kostrad masuk ke Jakarta, pesawat sudah masuk ke
bandara. Perintahkan semua kembali ke pangkalan. Kalau mereka tidak
kembali ke pangkalan kita bisa kayak di Mesir, Myanmar, seperti
sekarang," terang Habibie semalam di gedung Gedung Pusat perfilman Usmar
Ismail, Jakarta, Kamis (29/8).
Lantas, Habibie memerintah Wiranto untuk mencopot Pangkostrad, Prabowo. Kemudian meminta waktu untuk mengangkat Pangkostrad baru sebelum matahari terbenam.
Wiranto
pun berkali-kali mengingatkan Habibie untuk segera mengangkat
Pangkostrad yang baru. Akhirnya, Habibie merelakan siapapun diangkat Wiranto asal pengangkatan dilakukan sebelum matahari terbenam.
"Diangkatlah
Johny Lumintang sebelum matahari terbenam. Bukan Chaniago, setelahnya
baru. Saya enggak kenal itu siapa dia," lanjut Habibie.
Pengangkatan
yang terburu-buru ini diputuskan Habibie untuk menghindari ekskalasi
negara yang lebih tinggi. Padahal niatan semula Wiranto
menyerahkan jabatan Pangkostrad tersebut ke tangan Djamri Chaniago.
Namun saat itu, Dajmri sendiri tengah berada di Bandung. Dikhawatirkan
tidak terkejar maka Wiranto terpaksa mengangkat siapa pun di lingkungan terdekat istana.
"Kalau
saya umumkan jam 12 malam, dalam satu jam apapun bisa terjadi. Waktu
dilaporkan saya tidak dibenarkan untuk mengambil resiko," tutup Habibie.
Perubahan
Pangkostradpun terjadi setelah 17 jam, jabatan Pangkostard diserahkan
kepada Pangdam III Siliwangi Mayjen Siliwangi Djamari Chaniago dari
Johny Lumintang