TOKYO, KOMPAS.com — Jepang akan memerintahkan
angkatan bersenjatanya untuk menembak jatuh setiap rudal Korea Utara
yang menuju ke wilayah Jepang. Demikian kata sejumlah laporan media,
Minggu (7/4/2013), saat Pyongyang dilaporkan tengah bersiap untuk
menembak rudal.
Perintah itu dapat dikeluarkan Menteri Pertahanan
Jepang, Itsunori Onodera, hari Minggu ini atau "dalam satu atau dua
hari (mendatang)," lapor harian
Yomiuri dan kantor berita
Jiji.
Perintah itu tidak akan dipublikasikan agar tidak mencemaskan publik. Demikian lapor kantor berita
Kyodo yang mengutip sumber-sumber pemerintah.
Kyodo melaporkan,
berdasarkan perintah itu, sejumlah kapal perusak Aegis yang dilengkapi
rudal pencegat yang berbasis laut akan dikerahkan di laut Jepang
sehingga kapal-kapal itu bisa mencegat rudal Korea Utara jika rudal itu
punya kemungkinan mendarat di wilayah Jepang.
Menurut media Korea Selatan, Korea Utara telah memasukkan dua rudal jarak menengahnya ke peluncur bergerak (
mobile)
kemudian menyembunyikannya di dekat pantai timur. Langkah itu memicu
ketakutan akan adanya peluncuran dalam waktu dekat yang dapat
meningkatkan ketegangan.
Korea Utara telah memberikan anjuran
evakuasi kepada beberapa kedutaan besar asing di ibu kota Pyongyang.
Negara itu memperingatkan bahwa pihaknya tidak bisa menjamin keselamatan
mereka setelah April 10 jika konflik pecah. Namun, sebagian besar
kedutaan menyatakan, tampaknya para stafnya akan tetap tinggal di sana
sambil terus memantau perkembangan.
Kementerian Pertahanan Jepang
telah mengeluarkan perintah seperti itu tiga kali di masa lalu, yaitu
pada April 2009 serta April dan Desember tahun lalu ketika Korea Utara
meluncurkan apa yang disebut sebuah satelit. Ini akan menjadi yang
pertama perintah seperti itu dikeluarkan sebelum Pyongyang mengumumkan
rencana untuk meluncurkan roket.
"Tidak ada kemungkinan besar
bahwa rudal itu akan menyasar Jepang, tetapi kami telah memutuskan kami
harus mempersiapkan kontingensi apa pun," kata seorang sumber pemerintah
kepada
Kyodo.
Editor :
Egidius Patnistik