Surat kabar Kanada “The Globe dan mail” menyebut Sidang mursi
sebagai upaya militer dan menteri Pertahanan Abdul Fattah Al-Sisi untuk
memperkuat cengkeraman mereka pada kekuasaan Mesir dengan menempatkan
“paku terakhir” pada peti mati Kelompok politik Ikhwanul Muslimin yang
merupakan saingan paling berat pemerintahan militer.
Surat kabar tersebut juga menyebut bahwa tentara dan Pemimpinnya
Al-Sisi adalah penggerak utama dibalik persidangan ini. Dan mengutip
pakar Militer dan Strategi Mayor Jenderal Abdul Sulaiman bahwa ikhwan
Muslimin adalah Kelompok yang menentang secara tidak langsung rezim
militer yang telah berkuasa sejak tahun 1952.
Sulaiman menegaskan bahwa pemimpin militer telah memanfaatkan
penyusunan konstitusi baru dalam masa Transisi untuk memperkuat
cengkeraman militer pada kekuasaan dan membentengi dirinya dari segala
tuntutan. (hr/im)