PKS Larang Pasangan Suami-Istri Nyaleg Pemilu 2014
"Karena kami menghindari politik dinasti," kata Hidayat Nur Wahid.
VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
melarang pasangan suami-istri bersama-sama maju sebagai anggota
legislatif pada pemilu 2014 mendatang demi mencegah timbulnya dinasti
politik. Bila suami sudah maju istri dilarang. Begitupun sebaliknya.
"PKS tidak mencalegkan suami istri dalam pencalegan. Tidak ada
pencalegan dari istri atau suami pejabat publik. Karena kami menghindari
politik dinasti," kata Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid di kantor
fraksi PKS, Kompleks DPR, Selasa 9 April 2013.
Hidayat menerangkan, bahwa jika ada suami yang menjabat sebagai
legislatif atau di eksekutif, maka istri tidak boleh menjabat di
legislatif dan eksekutif. "Ini juga untuk menghindari disharmoni
keluarga," ujar dia.
Tak hanya itu, dari 487 calon legislatif yang diajukan oleh PKS, tak satupun dari kalangan artis.
"Dari caleg itu, tidak ada yang artis, jadi semua adalah kader PKS.
Mereka jumlahnya memadai, kinerja politiknya juga bagus. Bukan kami
anti dengan artis, tetapi kami mementingkan kader," ujar dia.
Meskipun, selama rekrutmen mereka kerap berhubungan dengan artis.
"Untuk artis, kita pernah komunikasi dengan artis, tapi kesiapan mereka
juga harus diperhatikan," ujar dia.
Dalam pencalegan ini juga, PKS mewajibkan masing-masing calon untuk
membiayai sendiri kampanyenya. Persyaratan dilihat faktor integritas,
akseptabilitas dan popularitas.
"Ini yang menjadi faktor utama kader masuk dalam DCS, yang keempat,
dia berani membiayai dirinya sendiri, bukan biaya dari partai," kata
Hidayat. (sj)