Kairo.
Dalam
sebuah laporan yang bocor pada Kamis (18/7), organisasi hak asasi
manusia ‘Amnesti Internasional’ mengatakan lebih dari 660 pendukung
Presiden Muhammad Mursi ditahan sejak dia digulingkan tiga pekan lalu
oleh kudeta militer. Para petinggi Ikhwanul Muslimin pun ditahan.
‘Amnesti internasional’ mengatakan ratusan pendukung presiden Mesir
Muhammad Mursi, ditangkap pihak keamanan dan dipukuli selama dalam
tahanan.
”Para demonstran damai dipukuli dan tidak diberi izin untuk memanggil pengacara,” sebut Amnesti menurut laporan
Al Jazeera.
Menurut Amnesti Internasional, beberapa tahanan yang dibebaskan
mengatakan mereka ditutup matanya, dipukuli, dipukul dengan popor
senapan, dan di setrum listrik. Banyak dari mereka tidak diberi akses ke
pengacara.
Sementara itu, pendukung Mursi yang terus melakukan protes di seluruh
negeri. Jutaan rakyat yang memenuhi area-area terbesar di Nasr City,
Kairo, juga mulai melakukan protes di kegubernuran lainnya di Mesir.
Para demonstran mengatakan akan terus melakukan aksi protes damai
sampai Mursi yang terpilih sebagai presiden secara demokratis bisa
kembali memimpin.
Aliansi pro-Mursi juga terus menyerukan jutaan rakyat untuk turun ke
jalan-jalan, terutama setiap selesai shalat Jumat, guna menolak kudeta
militer yang dianggap memihak oposisi Mesir.