Salah satu kelompok dalam oposisi Suriah yang telah memproklamirkan kesetiaannya kepada Al-Qaeda, Senin, mengunggah rekaman audio, yang berisi janji untuk melakukan perlawanan, dari seseorang yang diklaim sebagai pemimpin kelompok itu.

Dalam rekaman itu, pemimpin terdepan Al-Nusra Abu Mohammad al - Julani juga mengecam kelompok Hizbullah Lebanon yang intervensi publiknya dalam konflik Suriah sejak akhir April telah menjadi faktor utama dalam berubahnya aksi perlawanan akhir-akhir ini.

Pidato Julani yang berjudul: "Masa Depan Lebih Baik dari Masa Lalu" itu adalah pidato pertamanya sejak 10 April, kata SITE Intelligence, yang memantau rekaman audio itu, seperti yang dilaporkan AFP.

Di dalam rekaman itu, pemimpin Al Nusra, Abu Mohammad al - Julani, memperingatkan warga Syiah Lebanon untuk tidak membiarkan Hizbullah menyeret mereka masuk ke dalam perang tanding di Suriah atas nama pendukungnya (Hizbullah), Iran.

"Saya memperingatkan mereka yang mengaku Syiah di Lebanon untuk tidak membiarkan Iran menyeret Anda ke perang yang Anda tidak akan mampu hadapi," kata SITE mengutip pernyataan pemimpin Al Nusra di dalam rekaman audio itu.

"Saya mengatakan bahwa meninggalkan Hizbullah dan tidak mengakuinya akan menyelamatkan Anda dari kesengsaraan dan bencana yang akan Anda hadapi," kata abu Mohammad al - Julani.

Julani juga memperingatkan kelompok oposisi Islam lainnya di Suriah terhadap bahaya dari menerima dukungan baik yang berasal dari pemerintah Arab atau pihak barat.

"Saya memperingatkan untuk tidak membiarkan Levant (suatu kawasan di Suriah) terseret ke dalam permainan seperti itu di mana kemenangan diculik, darah terbuang dan pengorbanan sia-sia, "katanya.

Dalam intervensi publik terakhir Julani pada bulan April, ia berbicara menentang kepemimpinan Al-Qaeda di Irak atas upayanya untuk menggabungkan pejuang di kedua negara.

Dia tidak menyinggung dalam pidato terbarunya itu tentang kontroversi tersebut, yang memicu perpecahan di kalangan loyalis Al Qaeda di Suriah, antara Al-Nusra dan saingan Al-Qaeda di Irak dan Suriah.

Kedua kelompok itu masuk dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris menurut Washington.