Ulah preman pendukung kudeta militer di Mesir semakin liar. Tak hanya
menyerang wanita pendukung Presiden Mursi dan menyerang jamaah shalat,
mereka juga mulai membakar mushaf Al Qur’an.
Dengan di
backingi sejumlah polisi pimpinan intelijen Alexandria
Nashir Abdu, puluhan preman pendukung kudeta menyerang masjid Qaid
Ibrahim, Rabu (7/8) dini hari lalu. Mereka membakar mushaf Al-Qur’an dan
melukai beberapa penentang kudeta. Peristiwa itu terjadi setelah para
penentang kudeta selesai shalat tahajjud, lapor
Dakwatuna, Jum'at (9/8).
Sedikitnya satu orang tewas (syahid, insya Allah) dan puluhan anak
terluka akibat serangan itu. Dalam penyerangan kali ini, preman
pendukung kudeta menggunakan senjata tajam dan senjata api.
Sejumlah pihak langsung mengecam penyerangan biadab ini. Mantan Gubernur
Alexandria, Dr. Hasan Barnas, mengatakan bahwa kekuatan kudeta tidak
hanya menyerang para penentangnya, tapi juga menyerang institusi
keagamaan seperti masjid dan mushaf Al-Qur’an. Kejahatan seperti ini
tidak lagi bersifat politis, tapi juga penistaan agama.
Hasan mengungkapkan, kepolisian yang mengatur semua itu telah belajar dari orang-orang Yahudi.