KAIRO -- Amerika Serikat menilai pemerintahan sementara Mesir perlu
mencabut status darurat negara yang berlaku sejak pertengahan Agustus.
Mesir memperpanjang status tersebut hingga dua bulan ke depan.
"Kami
tetap menolak, seperti sejak awal, untuk status darurat. Dan kami
menilai pemerintahan sementara perlu mengakhiri secepatnya," ujar wakil
juru bicara Menteri Luar Negeri AS, Marie Harf dikutip
Al-Arabiya, Jumat (13/9).
Harf
meminta Kairo menciptakan kondisi dimana semua warga Mesir di semua
pihak dapat menggunakan hak kebebasan berkumpul dan berekspresi dengan
damai. "Pemerintah sementara dan militer harus memastikan proses hukum
dan bahwa setiap warga negara yang ditangkap polisi atau militer hanya
bisa diadili di pengadilan sipil," ujarnya.
Presiden sementara Mesir, Adly Mansour memperpanjang status darurat
sampai dua bulan pada Kamis kemarin. Kerusuhan saat pembubaran
demonstrasi di Mesir Agustus lalu membuat status darurat diberlakukan.
Bentrokan nasinal terjadi antara pasukan keamanan dan pendukung Presiden
Muhammad Mursi. Sejak itu, negara memberlakukan jam mal