Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, menilai
Indonesia miliki potensi menjadi panutan dalam dunia Islam
Internasional, sehingga dirinya mengajak segenap komponen umat
menjadikan negara ini benar-benar sebagai “Big Brother” dunia Islam
Internasional.
“Negara kita tercinta memiliki semua potensi untuk menjadi panutan
Islam internasional. Mari kita pelihara dan kembangkan semua potensi
yang ada,” kata Anis Matta dalam keterangan tertulisnya kepada ANTARA di
Jakarta hari ini.
Anis menegaskan hal itu dalam Dialog Kebangsaan di Pondok Pesantren
Al-Ishlah di Dadapan, Bondowoso, Jawa Timur, Senin (2/9). Hadir pengasuh
pesantren yang berdiri pada 1970 KH Maksum dan kalangan tokoh
masyarakat serta ribuan peserta yang memadati ruang acara, di Bondowoso
serta beberapa pengurus teras DPP PKS.
Anis menjelaskan potensi yang dimaksud kekayaan etnis dalam negara
kesatuan yang kuat karena ditopang Pancasila yang mempersatukan
pandangan ideologi di tengah masyarakat.
Selain itu, menurut dia Indonesia juga memiliki banyak tokoh bangsa
kaliber dunia dan tokoh muda yang cemerlang serta sumber daya manusia
(SDM) unggul di berbagai bidang, termasuk di antaranya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek).
“Tidak ada alasan bagi bangsa besar ini untuk tidak menjalankan peran
lebih kuat dan intens di pentas internasional. Indonesia harus lebih
aktif tampil menjadi solusi atas permasalahan Islam internasional
khususnya, untuk membangun peradaban dunia yang maju bagi semua,” ujar
Anis.
Anis menjelaskan salah satu cara untuk menampilkan Indonesia sebagai
“saudara tua” yang semakin maju dimaksud, yakni dengan menjadikan
kota-kota besar provinsi sebagai “magnet” keunggulan dan kemajuan.
Anis mencontohkan Bandung sebagai kota yang berpeluang besar tampil
di arena internasional, sehingga dirinya berharap banyak kepada Ridwan
Kamil yang tidak lama lagi dilantik menjadi Wali Kota Bandung.
“Bandung, misalnya, memiliki sumber daya besar menjadi kota kreatif
terunggul di Asia, bahkan dunia. Di bawah kepemimpinan Kang Ridwan dan
Kang Aher (Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan), kita berharap akan lahir
banyak karya monumental di sana, selain itu di Surabaya Jawa Timur,”
ucapnya.
Langkah selanjutnya, para tokoh umat perlu benar-benar menjadi jurubicara yang baik bagi Islam di Indonesia.
Pesantren Al-Ishlah dari tingkat Pendidikan Usia Dini (PAUD) hingga
perguruan tinggi memiliki tidak kurang seribu anak didik dan diasuh 400
lebih tenaga pengajar
http://pks-jakarta.or.id/indonesia-miliki-potensi-panutan-dalam-dunia-islam/