Semua pemimpin negara Afrika menolak bertemu dengan presiden
sementara Mesir Adhly Mansur dalam acara KTT Arab-Afrika yang digelar sejak kamis, (21/11/2013) di Kuwait.
Sekalipun negara-negara Afrika banyak lebih miskin dari Mesir, dan mereka
berkulit hitam akan tetapi mereka tahu mana yang haq dan mana yang bathil. Warna kulit
bukan membedakan manusia sebagaimana tertera dalam Al Quran.
Selain itu negara-negara Afrika juga sadar bahwa ikut campur
Amerika terhadap urusan dalam negeri Mesir tidak membawa manfaat apapun
terhadap Mesir dan juga negara-negara Afrika lainnya.
Setelah masuknya pengaruh Cina terhadap negara-negara
Afrika, dan banyaknya bantuan yang masuk, serta melunaknya Cina dalam hal
memberi pengampunan hutang terhadap negara Miskin Afrika, maka secara otomatis
Amerika sangat tidak populer di negara Afrika tersebut, ditambah lagi pengaruh
Amerika selama ini tidak memperbaki perekonomian Afrika, yang jauh berbeda dengan Cina banyak memberikan peluang
kerja dan suntikan dana terhadap Negara Afrika.
Cina sampai saat ini mengembangkan sayap perekonomian mereka
ke berbagai penjuru dunia, termasuk banua Afrika. Kita lihat saja
barang-barang yang berada di Mesir sekarang 80 % impor dari China, dan tentunya
saling menguntungkan kedua negara. bahkan tempat perbelanjaan besarpun sekarang
dipenuhi barang dari Cina, seperti tauhid wan nur, Carefour, dan lain-lain yang
tentunya dengan kualitas bagus.
KTT Arab-Afrika yang diadakan di Kuwait masih menemui jalan
buntu, ditambah lagi lobi-lobi luar negeri Mesir masih tersendat, serta
pengakuan negara luar negeri terhadap pemerintahan kudeta hanya beberapa negara
saja. Lain lagi dengan permasalah dalam negara Mesir yang tidak bisa mereka
selesaikan sampai sekarang, seperti
pertanian, demonstrasi, perbankan dan lain-lain.
Negara-negara Afrika sampai saat ini tidak mengakui
pemerintahan kudeta, dan tetap mengakui DR. Muhammad Mursi sebagai pemimpin
yang sah
http://www.islamedia.web.id/2013/11/pemimpin-negara-negara-afrika-menolak.html