Bogor - Dalam upaya meningkatkan pendidikan jenjang kejuruan, Pemprov
Jawa Barat berusaha meningkatkan anggaran melalui APBD supaya anak-anak
bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, kata Gubernur Jawa Barat
Ahmad Heryawan saat membuka Ekspo Pendidikan Teknologi (Epitech) ke-8 di
Gelanggang Olahraga (GOR) Pajajaran, Bogor, baru baru ini.
“Jika pada tahun 2008 partisipasi SLTA di Jabar baru sampai 45 persen.
Artinya 55 persen anak- anak di Jawa Barat tidak bersekolah.
Alhamdulilah dengan berbagai program yang ada termasuk diantaranya
penyedian ruang belajar SLTA, maka partisipasi sekolah di Jabar terus
meningkat dan hingga tahun 2013 menjadi 73 persen,” katanya.
Heryawan membandingkan jika tahun 2008 silam ruang kelas baru yang
dibangun Pemprov Jabar hanya 300 kelas setiap tahunnya. Namun pada tahun
2009-2010 menjadi 600 kelas setiap tahun. Selanjutnya pada tahun 2011-
2012 dan tahun 2013 meningkat tajam menjadi 6.000 kelas per tahun. “Insa
Allah tahun 2014 ini akan dibangun 20 ribu ruang kelas baru di Jabar,”
janjinya
Pemprov Jabar, tambah Heryawan berkomitmen mendorong kemajuan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Hal itu
lantaran lulusan SMK banyak dibutuhkan oleh dunia Industri dan ekonomi.
“ Kami akan terus memajukan SMK karena pada saat yang bersamaan lulusan
SMK sangat dibutuhkan oleh dunia Industri dan perekonomian. Ini riil”
ujarnya.
Gubernur menyambut baik Program Pendidikan Menengah Universal (PMU)
melalui Bantuan Operasional Siswa (BOS) untuk SLTA, sebagai bentuk
perhatian pemerintah untuk masa depan bangsa. BOS ini melalui Program
PMU dari pemerintah pusat melalui APBN sebesar Rp 1 juta per siswa
setiap tahun. Bantuan itu diberikan untuk semua siswa SLTA baik negeri
maupun swasta.
Heryawan mengatakan, pada tahun 2014 nanti Pemprov Jabar menganggarkan
Rp 500 miliar untuk dana bantuan siswa. Dengan rincian untuk siswa SMA
negeri dari pemerintah pusat Rp 1 juta di tambah dari Provinsi Rp 200
ribu, sehingga totalnya menjadi Rp1,2 juta /siswa/tahun untuk SMA
negeri.
Sedangkan untuk SMA swasta ditambah Rp 300 ribu dari propinsi sehingga
totalnya Rp 1,3 juta /siswa/tahun. SMK ditambah Rp 500 ribu dari
Provinsi sehingga menjadi Rp 1,5 juta persiswa/tahun. “Dengan
berkolaborasinya pemerintah pusat, provinsi,kKabupaten/kota, maka SLTA
di Jawa Barat pada tahun 2014 gratis. Kita tinggal menunggu tambahan
dari kabupaten/ kota di Jawa Barat,” katanya
Pada kesempatan yang sama secara simbolis Gubernur menyerahkan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) SMK di Kota Bogor sebesar Rp 5,704.650.000.
Bantuan pembangunan ruang kelas sebesar Rp1,955.000.000. Bea siswa
miskin sebesar Rp 269.000.000. (tm/hs)