Hasil penyadapan tingkat tinggi yang dilakukan badan intelijen
Australia terhadap Presiden SBY dan keluarganya serta sejumlah pejabat
negara dan elit partai politik akan berdampak politik bagi SBY.
Data sadapan diduga memiliki hubungan kuat dengan terbongkarnya
kasus-kasus megakorupsi yang menyerempet kroni dan keluarga SBY seperti
kasus korupsi Hambalang, kasus korupsi Bank Century s
erta kasus tertangkapnya Kepala BP Migas.
Menurut
sumber data dari beberapa obrolan para diplomat di Jakarta pada acara
diplomat club tersebut, data-data dan hasil penyadapan yang dilakukan
Intelijen Australia oleh sejumlah LSM di Indonesia banyak dikirimkan ke
KPK sebagai dasar pengungkapan berbagai kasus kasus korupsi tingkat
tinggi.
Lalu bagaimana SBY mau memimpin negeri ini mengatasi korupsi kalau ternyata ia kecipratan juga??
Di tempat lain Nudirman Munir,
menyerahkan penanganan kasus Hambalang kepada Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Termasuk soal dugaan keterlibatan Sekretaris Jenderal
Partai Demokrat, Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Menurutnya,
KPK adalah suatu lembaga yang harus memastikan validasi suatu kasus.
Bukan berarti, Abraham Sammad Cs akan membiarkan Ibas untuk bebas, tapi
masih menunggu momen yang tepat.
"Ada strategi sendiri sendiri pastinya. Kita lihat saja," tutupnya.
“Dalam beberapa minggu ke depan hasil
penyadapan terhadap SBY dan sejumlah pejabat negara yang dilakukan oleh
intelijen asing akan dibuka di publik yang konon isi dari data
percakapan tersebut berkaitan dengan kontrak-kontrak karya migas yang
dimiliki keluarga SBY dan kroninya. Serta data percakapan yang dilakukan
dengan Muhamad Reza yang selama ini begitu dekat dengan keluarga Cikeas
terkait penguasaan import BBM untuk konsumsi dalam negeri"
[bakr/rioc/voa-islam.com]