dapatakan aplikasi android update berita
Jakarta – Tantangan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia, Amir Syamsuddin, kepada Partai Keadilan Sejahtera untuk
memasang spanduk antikorupsi, bukan hanya anti-kenaikan bahan bakar
minyak, langsung ditimpali oleh Fahri Hamzah, Wakil Sekretaris Jenderal
(Wasekjen) PKS.
Fahri justru meminta Partai Demokrat, partai asal Amir, untuk
sebaiknya fokus mengurus 34 dugaan kasus korupsi bernilai triliunan
rupiah yang melibatkan Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara yang
didirikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
“Mana sekarang 34 kasus yang disebut Busyro Muqoddas yang
justru dilakoni oleh Bendahara Partai Demokrat? Kenapa disembunyikan?
Itu korupsi berjamaah kok,”
tuding Fahri di Jakarta, Rabu (5/6).
“Berani tidak itu 34 kasus yang merugikan negara
Rp 8,2 triliun
dalam konfrensi pers resmi disampaikan di KPK? Mana kasus itu sekarang?
Tak berani dibuka karena mereka berjamaah,” tegas Fahri lagi.
Dia melanjutkan bahwa kasus dugaan impor sapi yang melibatkan
mantan Presiden PKS Luthfie Hasan Ishaaq hanyalah kasus pertama yang
menyangkut partai itu, dalam 15 tahun terkahir. Belum ada satupun
terpidana di PKS, karena Luthfie hanya baru jadi tersangka.
“Dan kami berharap ini bisa dibebaskan karena banyak keganjilan kasusnya,” klaim dia.
Diketahui Partai Demokrat memas memasang tagline antikorupsi dalam
kampanyenya di Pemilu 2009, dengan pernyataan terkenal ‘Katakan Tidak
Pada Korupsi’. Para tokoh yang menjadi bintang iklan kampanye itu di
televisi kini malah jadi terpidana dan tersangka korupsi. Sebut saja
Angelina Sondakh dan Anas Urbaningrum.
*http://fahrihamzah.com/fahri-hamzah-sindir-balik-amir-syamsuddin.html
http://pkssunteragung.org/fahri-hamzah-sindir-balik-amir-syamsuddin-2/