Pelaku bom bunuh diri di halaman Mapolres Poso, Sulawesi Tengah,
diduga merupakan teroris yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Diduga
juga, pelaku yang tubuhnya sudah hancur itu merupakan kelompok teroris
pimpinan Santoso.
Demikian disampaikan Kapolres Poso AKBP Susnadi di Poso, Senin (3/6).
Santoso alias Abu Wardah adalah DPO teroris nomor satu yang sedang
diburu Densus 88 Anti-teror. Dia diduga menjadi orang yang paling
berperan memanggil para pengikutnya untuk kembali ke Poso.
Contohnya, terduga teroris Jipo, warga Bima yang datang ke Poso untuk melakukan pelatihan teror.
"Peran Santoso untuk merekrut kembali, keterlibatannya sangat besar
mendatangkan kembali (pengikut) yang di Jawa dan seperti yang NTB ini.
Mereka selama ini terkait diajak untuk pelatihan ini," terang Karo
Penmas Polri Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli tahun lalu.
Meski sebelumnya beberapa teroris sudah turun gunung dan pergi dari
Poso, tidak demikian dengan Santoso. Polri masih terus mendeteksi
keberadaannya di gunung Biru.
"Kita belum tahu. Mana tahu dia masih bersembunyi di sana belum ketemu saja," kata Boy lagi.
Seperti diberitakan, seorang pria hancur berkeping-keping setelah
meledakkan diri di halaman Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, sekitar pukul
08.25 WITA, Senin (3/6). Identitas pria tersebut hingga kini belum bisa
diidentifikasi.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, badan pelaku terpisah dengan
kedua kakinya. Jasad itu kini belum dievakuasi dan hanya ditutupi daun
pisang.
Sebelum ledakan terjadi, pelaku dilaporkan memberhentikan laju sepeda
motornya di depan Masjid At-Taqwa, kompleks Mapolres Poso. Setelah itu,
bom di balik rompi pelaku meledak dan menghempaskan tubuhnya.
Namun demikian, tidak ada korban jiwa dalam ledakan ini, kecuali pelaku.
[ren]