Jakarta - Nazaruddin
mengklaim 15 anggota DPR yang masuk dalam laporan audit Hambalang
memang sudah dia prediksi. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu
siap memberikan data kepada KPK terkait keterlibatan para anggota dewan
itu.
"Besok saya baru diserahkan (Nazaruddin) data-data itu. Nazaruddin
memanggil saya untuk menyerahkan data ke saya dan akan saya serahkan ke
KPK," ujar Kuasa Hukum Nazar, Elsa Syarif, di Kantor KPK, Jakarta, Senin
(26/8).
Elsa
mengungkapkan, Nazaruddin juga akan menyampaikan kepada KPK terkait
proyek pembelian alat-alat olahraga senilai Rp7,8 miliar. "Padahal
pemberian alat-alat olahraga kalau sudah selesai pembangunan gedungnya.
Saya nggak tahu BPK masuk nggak soal itu," ujarnya.
Menurut Elsa, Nazar memiliki data yang lebih lengkap dari BPK, karena
BPK hanya menghitung mulai dari pengucuran dana hingga pembangunan
proyek Hambalang.
"Sebelum proyek ini jatuh ke Adhi Karya, sudah ada ijon dulu kan Rp100 miliar, itu Nazaruddin tahu persis," ujarnya.
Elsa menambahkan, saat kasus wisma atlet mulai ditangani KPK,
oknum-oknum di DPR mencoba untuk menutupi agar kasus Hambalang tak ikut
terendus. Untuk menutupinya, maka diperlukan dana.
"Dana kan sudah terbagi, sudah masuk kantong masing-masing, kan susah
keluarnya lagi untuk ditarik. Jadi dibuat lagi lah," ujarnya.
Proyek baru yang dimaksud yaitu pembelian alat-alat olahraga yang
sedianya baru digarap setelah pembangunan Hambalang selesai. Nazar juga
berencana untuk menyerahkan semua data-data ke KPK