Syariat Islam adalah syariat yang sempurna, sehingga tidak perlu
ditambah-tambah apalagi dikurangi. Jika seseorang menambahnya berarti
menganggap agama yang telah disempurnakan Allah Ta’ala ini kurang, padahal Allah Ta’ala telah berfirman, “..Pada
hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan
nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu..“ (QS. Al-Maa`idah: 3).
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dinyatakan bahwa beliau bersabda, “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan bagian dari perkara (agama) kami maka amalan itu tertolak.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad)
Dalam riwayat lain disebutkan, “Barangsiapa yang membuat perkara
yang baru dalam urusan (agama) kami ini yang tidak termasuk bagian
darinya, maka hal itu tertolak.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Salah satu syariat agama Islam yang diubah oleh kelompok Syiah adalah
lafal adzan. Seperti yang diketahui, lafal adzan yang populer di
kalangan Ahlussunnah wal Jamaah dari pelbagai mazhab adalah:
- Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali): Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
- Asyhadu Alla Ilaha Illallah (2 kali): Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
- Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah (2 kali): Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah
- Hayya ‘Alash Shalah (2 kali): Mari kita menunaikan shalat
- Hayya ‘Alal Falah (2 kali): Mari kita meraih kemenangan
- Allahu Akbar, Allahu Akbar (1 kali): Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
- Lailaha Ilallah (1 kali): Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
Khusus untuk shalat subuh, setelah bacaan Hayya ‘Alal Falah, dibaca Ashsalatu Khairum Minan Naum
(2 kali): Shalat itu lebih baik daripada tidur. Lafal adzan ini
diterangkan dengan tegas dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu
Dawud, An-Nasa`i dan Ahmad.
Adapun lafal adzan Syiah ada beberapa versi yang mirip, 2 versi di antaranya adalah:
Versi 1
- Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali): Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
- Asyhadu Alla Ilaha Illallah (2 kali): Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
- Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah (2 kali): Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah
- Asyhadu Anna Aliyyan Amiral Mukminina Waliyullah : Aku bersaksi bahwa Ali, Amirul Mukminin adalah wali Allah
- Asyhadu Anna Aliyyan Hujjatullah : Aku bersaksi bahwa Ali adalah hujah Allah
- Hayya ‘Alash Shalah (2 kali): Mari kita menunaikan shalat
- Hayya ‘Alal Falah (2 kali): Mari kita meraih kemenangan
- Hayya ‘Ala Khairil ‘Amal (2 kali): Mari kita mengerjakan sebaik-baik amal
- Allahu Akbar, Allahu Akbar (1 kali): Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
- Lailaha Ilallah (2 kali): Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
Kalimat Lailaha Ilallah dibaca satu kali, namun kelompok Syi’ah membacanya dua kali.
Versi 2
- Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali): Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
- Asyhadu Alla Ilaha Illallah (2 kali): Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
- Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah (2 kali): Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah
- Asyhadu Anna Aliyyan Hujjatullah (2 kali): Aku bersaksi bahwa Ali adalah hujah Allah
- Hayya ‘Alash Shalah (2 kali): Mari kita menunaikan shalat
- Hayya ‘Alal Falah (2 kali): Mari kita meraih kemenangan
- Hayya ‘Ala Khairil ‘Amal (2 kali): Mari kita mengerjakan sebaik-baik amal
- Allahu Akbar, Allahu Akbar (1 kali): Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
- Lailaha Ilallah (2 kali): Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
Kalimat Lailaha Ilallah dibaca satu kali, namun kelompok Syi’ah membacanya dua kali.
Fimadani
Sumber: literatur Syi'ah dan Ahlussunnah