ST PETERSBURG-- Para pemimpin dunia yang menghadiri Pertemuan Puncak
Kelompok 20 (G20) masih tetap ragu dan terpecah pada Jumat (6/9)
mengenai rencana serangan militer AS terhadap Suriah --yang didesakkan
oleh Presiden AS Barack Obama.
Para pemimpin G20 mengesahhkan
deklarasi bersama setelah acara dua-hari tersebut. Deklarasi itu
menyerukan tindakan guna meningkatkan pertumbuhan yang berkesinambungan
dan diciptakannya lapangan kerja yang berkualitas dan mencapai konsensus
bahwa ekonomi global mulai membaik tapi belum keluar dari krisis.
Deklarasi
bersama tersebut gagal menyebutkan hasil pembahasan mengenai krisis
Suriah, meskipun Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara
secara langsung selama 20 menit mengenai rencana pertempuran tingkat
tinggi itu pada Jumat. Pertemuan dilangsungkan usai pembahasan gencar
kelompok tersebut mengenai konflik Suriah pada Kamis larut malam.
Suriah
menjadi topik utama bagi pembahasan selama acara dua-hari tersebut.
Agenda utama G20 kali ini dirancang sebagai forum urusan ekonomi global
yang mendesak, demikian laporan Xinhua.
Obama berusaha
memanfaatkan pertemuan tersebut untuk membujuk sekutunya dan meraih
dukungan terhadap aksi militer terhadap Suriah guna menghukum pemerintah
karena "diduga menggunakan senjata kimia". Namun Presiden AS itu
menghadapi kenyataan bahwa ia berada dalam situasi yang agak canggung
dan sendirian.