KELOMPOK perlawanan Hamas yang menguasai jalur Gaza pada hari Kamis
kemarin (11/4/2013) mengklaim keberhasilan mereka dalam kampanye selama
sebulan untuk mendorong orang-orang yang berkolaborasi dengan Israel
agar bertobat dan menyerahkan diri.
“Kampanye untuk memerangi
spionase telah mencapai sejumlah tujuan, dan dari malam ini batas waktu
untuk kolaborator Israel menyerahkan diri telah berakhir,” kata juru
bicara kementerian dalam negeri Hamas, Islam Shahwan.
“Keberhasilan
telah dicapai,” ujarnya, menambahkan bahwa jumlah orang yang
sekarangdiyakini bekerja atas nama Israel sangat rendah.
Pada
tanggal 12 Maret lalu, Hamas, yang masuk daftar hitam sebagai kelompok
teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, memberikan ultimatum satu
bulan terhadap orang-orang yang menjadi kolaborator Israel agar
menyerahkan diri dengan imbalan akan mendapatkan keringanan hukuman.
“Sejumlah
agen Israel menyerahkan diri,” katanya, tanpa memberikan angka, hanya
mengatakan bahwa mereka akan ditangani menurut hukum Palestina.
Menurut hukum Palestina, bekerjasama dengan Israel bisa dijatuhi hukuman mati.
Semua
vonis eksekusi harus disetujui oleh Presiden Palestina sebelum dapat
dilaksanakan, tetapi Hamas tidak lagi mengakui legitimasi Mahmud Abbas,
yang masa jabatannya berakhir pada tahun 2009 lalu.
Selama
konfrontasi delapan hari dengan Israel pada bulan November tahun lalu,
sedikitnya tujuh orang ditembak mati setelah dituduh menjadi kolaborator
Israel.(fq/islampos/afp)