SOLO–Sejumlah warga Solo dan sekitarnya menilai lebih enak hidup di
zaman Pak Harto daripada saat ini. Sebagian mereka menilai harga
kebutuhan pokok di masa Soeharto lebih terjangkau.
Rangkaian
pendapat warga Solo Raya itu disampaikan dalam acara Dinamika 103 di
radio SOLOPOS FM, Sabtu (8/6/2013). Acara yang dipandu Dyah Ratna dan
Heru Cahyono ini mendapat respons dari banyak warga masyarakat. Sebagian
besar warga masih menganggap masa lalu lebih baik. Namun ada pula yang
mengingatkan era Soeharto yang otoriter. Ada pula warga yang bersikap
netral.
Radio berita SOLOPOS FM sengaja mengambil tema diskusi
Soeharto dan era sekarang, terkait rencana gelaran Pengetan Ageng ke-92
HM Soeharto yang diadakan di Dalem Kalitan, Sabtu malam.
Harti di
Banyudono, Boyolali mengatakan zaman Pak Harto, hidup terasa aman dan
sejahtera, harga sembako murah. Sedangkan zaman sekarang sembako mahal
dan tidak aman, sementara korupsi juga meraja lela.
Senada dengan Harti, warga Delanggu, Joko, juga mengatakan hidup zaman Pak Harto lebih enak.
“Contohnya
saja sembako dan BBM jarang sekali naik, tidak seperti sekarang,
sedikit-sedikit naik, korupsi makin marak, banyak pemimpin yg nggak bisa
jadi panutan,” kata Joko yang mengirim pesan sinsgkat ke redaksi
SOLOPOS FM.
“Di era soeharto harga bumbu dapur murah, tapi sekarang harga jengkol saja bikin jengkel, he…he….”
Sementara Tri Susilo dari Colomadu mengaku lebih melihat dari sisi kewibawaan Soeharto.
“Nyatanya,
sekarang pemimpin sudah tidak ada yg dihormati rakyatnya. Karena
[pemimpin] tidak nggubris bagamana rakyatnya yang penting keluarganya
sang pemimpin dulu.”