BAGHDAD -- Alqaidah mengaku bertanggung jawab menyerang dua penjara
dengan fasilitas keamanan tinggi, Abu Ghraib dan Taji. Aksi ini pun
menyebabkan puluhan orang dan menyebabkan ratusan tahanan kabur,
termasuk beberapa anggota Alqaidah.
Pernyataan dari Negara Islam Irak dan Levant, yang menjadi nama lain kelompok Alqaidah Irak, ini terpampang pada forum
Jihad Online.
Berdasarkan pernyataan itu, Alqaidah membutuhkan waktu satu bulan untuk
menyerang penjara Abu Ghraib dan Taji, pada Ahad (22/7) malam lalu.
Pemerintah
Irak pun mendapat kritik bertubi-tubi khususnya dari anggota parlemen
kelompok oposisi dan rakyat biasa. Mereka menganggap pemerintah tak
mampu menjaga keamanan terlebih lagi serangan yang begitu hebat pada
fasilitas penjara. Keadaan pun semakin meruncing apalagi timbulnya
bentrok sektarian di seantero Irak semenjak April lalu.
Alqaidah,
dalam pernyataan itu, mengatakan operasi penyerangan penjara melibatkan
12 bom mobil, roket dan mortir, serta pelaku bom bunuh diri. Selain itu
juga bantuan dari tahanan yang menyembunyikan senjata di dalam penjara.
Pemerintah
Irak sendiri menyatakan 25 orang aparat keamanan tewas dalam serangan
itu. Sementara itu korban lainnya adalah 10 orang militan dan 21
narapidana. Alqaidah mengklaim telah membunuh 120 orang aparat keamanan
dan yang tewas hanya pembom bunuh diri.