KAIRO -- Bentrokan dan serangan terhadap kelompok pendukung Presiden Mesir yang dikudeta militer MuhammMursi terus berlanjut.
Rabu
(24/7) pagi, dua demonstran pendukung Mursi tewas ditembak oleh
kelompok bersenjata. Sementara itu sebuah bom meledak di ibukota dan
melukai 19 orang lainnya.
Al Jazirah melaporkan berdasarkan
keterangan saksi dan petugas kesehatan, seseorang yang membawa senjata
menembaki kelompok Pro-Mursi sehingga menewaskan dua orang dan melukai
lainnya.
Sementara itu Ikhwanul Muslimin, mengklaim, pada laman
websitenya bahwa pelaku adalah polisi yang berpakaian sipil. Juru Bicara
kelompok Anti Kudeta, Yomna Ahmed mengatakan seorang penembak jitu
menembak dua orang pendukung Mursi dari atap di Kairo.
Sementara
itu di lokasi terpisah, petugas kepolisian menyatakan sebuah bom meledak
di luar kantor polisi di Mansoura, Utara Kairo. Ledakan ini menyebabkan
19 orang terluka, 13 diantaranya polisi dan enam lainnya warga sipil.
Polisi
pun segera mencari dan menembaki orang-orang mencurigakan yang kabur ke
sebuah gedung di dekat kantor polisi. Hingga kini belum ada kelanjutan
berita mengenai aksi pemboman itu.
Sementara itu Juru Bicara
Kepresidenan, Ahmad al Muslimani menyatakan insiden peledakan itu jelas
adalah aksi terorisme. Ia pun menegaskan aksi terorisme di Mansoura
takkan menyelesaikan masalah di Mesir.
''Mesir telah menang
melawan terorisme sebelumnya dan akan tetap tak terkalahkan saat ini,''
ucap dia dalam sebuah pernyataan, Rabu (24/7)