KAIRO -- Panglima militer Mesir menyerukan demonstrasi pada Jumat
mendatang, 26 Juni 2013. Demonstrasi tersebut untuk memberikan mandat
militer menghadapi kekerasan dan potensi terorisme.
Abdel Fattah
al-Sisi mengatakan dia tidak menyerukan keresahan masyarakat dan ingin
rekonsiliasi nasional. Pendukung Muhammad Mursi sendiri telah memprotes
intervensi militer yang menggulingkan presiden Mesir pada 3 Juli.
Sementara itu, Ikhwanul Muslimin menolak permintaan al-Sisi. Mereka menganggap permintaan tersebut sebagai ancaman.
"Ancaman
ini tidak akan menghentikan jutaan orang untuk terus berkumpul," ujar
Essam El-Erian, wakil ketua sayap politik Ikhwanul Muslimin dari Partai
Kebebasan dan Keadilan dikutip BBC.
Dia menyebut Sisi sebagai
pemimpin kudeta yang membunuh wanita dan anak-anak. Dalam pidato yang
disiarkan televisi, Sisi mengatakan pihaknya mendesak rakyat untuk turun
ke jalan.
"Saya mendesak rakyat untuk turun ke jalan Jumat ini
datang untuk membuktikan keinginan mereka dan memberi saya, tentara dan
polisi, mandat untuk menghadapi kemungkinan kekerasan dan terorisme,"
ujarnya.