TERUS berlanjutnya krisis politik dan ekonomi di Mesir kini
memunculkan ancaman baru. Seiring banyaknya aksi kekerasan dan labilnya
perekonomian, hingga mengakibatkan meningkatnya krisis social, khususnya
kelangkaan bahan makanan.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia PBB (FAO) pada hari Kamis
(10/7) telah memperingatkan Mesir. Berlanjutnya instabilitas dan
kerusuhan di Mesir serta menipisnya cadangan devisa, akan berujung pada
kelangkaan bahan makanan dan menciptakana kelaparan, irib melaporkan
pada hari Sabtu (13/7).
Setelah tumbangnya Husni Mubarak, Mesir dihadapkan pada perebutan
kekuasaan. Dampak utama perang ini adalah instabilitas politik, sosial
dan ekonomi. Warga Mesir dalam hal ini menjadi korban utama dari
perebutan kekuasaan elit politik. Di antara kesulitan yang dihadapi
warga adalah semakin minimnya persediaan bahan makanan.
Kelangkaan bahan makanan di Mesir tercatat sebagai kesulitan
struktural akibat carut-marutnya ekonomi negara ini. Akar utama penyebab
kelangkaan makanan di Mesir adalah minimnya cadangan devisa mata uang
asing. Cadangan devisa pemerintah Mesir dari 36 miliar dolar dua tahun
lalu, kini telah berkurang drastis menjadi 13 miliar dolar.