RIBUAN orang melakukan aksi protes di pusat kota Tunis pada hari
Sabtu kemarin (13/7/2013) untuk mengecam penggulingan presiden Mesir
Muhammad Mursi oleh militer.
Aksi protes tersebut digelar oleh partai Islam Tunisia yang berkuasa Ennahda.
Sambil melambaikan bendera Tunisia dan Mesir, yang keduanya menjadi
saksi digulingkannya rezim-rezim otokratis lama dalam pemberontakan
Musim Semi Arab, para demonstran memadati pusat kota.
“Turunkan kekuatan militer” dan “Tidak untuk kekuatan senjata, ya
untuk kotak suara!” dan “Rakyat ingin Mursi kembali!” termasuk di antara
slogan-slogan yang mereka teriakkan selama aksi berlangsung.
Para pembicara pada aksi itu secara tegas mengecam gerakan Tamarud
Mesir yang memobilisasi massa sehingga menyebabkan Mursi terjungkal dari
kekuasaannya.
Mereka juga meneriakkan slogan-slogan mengecam Panglima militer Mesir Jenderal Abdul Fattah al-Sisi.
“Ini kudeta militer yang didalangi oleh pihak luar dan bertujuan
untuk menggulingkan pemerintah Islam hasil Arab Spring,” kata seorang
pengunjuk rasa bernama Salem Achour.
“Ini adalah perang melawan Islam,” tegasnya.
Salah satu pembicara aksi kepada demonstran melalui pengeras suara,
menyampaikan pesannya kepada pendukung Mursi yang telah berkumpul di
masjid Rabaa al-Adawiya di Kairo.
“Kami menyerukan kepada saudara-saudara kami di Rabaa al-Adawiya
Mesir untuk berdiri teguh sampai mencapai kemenangan,” teriaknya.
Aksi ini dikawal dengan pengamanan ketat pasukan keamanan, setelah
izin untuk demonstrasi pro-Mursi sebelumnya yang diselenggarakan oleh
Ennahda ditolak pekan lalu.