Sebagian harta rampasan perang di
Khan al-Assal
ALEPPO– Mujahidin Jabhah Nushrah
sukses membebaskan kota strategis Khan al-Assal di Aleppo Selatan dari tangan
pasukan Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon pada Senin
(22/7/2013). Lebih dari 100 tentara Nushairiyah tewas dan 20 lainnya ditawan
mujahidin dalam peristiwa tersebut. Kota strategis itu berhasil dikuasai
sepenuhnya oleh mujahidin dan pasukan Nushairiyah semakin terjepit di propinsi
Aleppo dan pinggiran Aleppo. Jatuhnya kota Khan al-Assal, benteng militer rezim
Nushairiyah di Aleppo Selatan, menjadi topic media internasional pada pekan
keempat bulan Juli 2013 M.
Dengan
nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Jabhah
Nushrah – Penjelasan no. 348
Membebaskan
dan membersihkan kota Khan al-Asal – pinggiran Aleppo dari pasukan Nushairiyah
Segala puji bagi Allah Yang
menjadikan jihad di jalan-Nya sebagai puncak ketinggian ajaran Islam. Shalawat
dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi yang diutus dengan pedang untuk
meninggikan menara Islam, nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Amma ba’du.
Waktu
Mujahidin berusaha menyerang pada
pertengahan malam Jum’at, 10 Ramadhan 1434 H / 19 Juli 2013 M, namun Allah
belum memudahkan ikhwan-ikhwan mujahidin untuk merangsek maju dan terpaksa
mujahidin harus ditarik mundur.
Mujahidin kembali menyerang sebelum
tengah malam Sabtu, 11 Ramadhan 1434 H / 20 Juli 2013 M, sehingga mujahidin
mulai “memetik” tengkuk dan “memanen” nyawa para tentara Nushairiyah Suriah.
Mujahidin melanjutkan malam dengan siang di mana pertempuran berlangsung sengit
sampai sore hari Senin, 13 Ramadhan 1434 H / 22 Juli 2013 M.
Target
Kawasan Khan al-Assal di pinggiran
Aleppo Selatan, dalam rangkaian serangan yang dilancarkan oleh mujahidin Jabhah
Nushrah ~semoga Allah menolongnya~ di mana sebelumnya mujahidin Jabhah Nushrah
telah membebaskan kawasan Kalariah dan Rashiden, segala puji dan karunia milik
Allah semata.
Pengintaian dan perencanaan
Setelah mengintai dengan cermat
kawasan Khan al-Assal, mengetahui jumlah personil dan perlengkapan perang rezim
Nushairiyah di dalam kota Khan al-Assal, serta mengetahui keberadaan milisi
Syiah “Hizbullah” di dalam kota; ikhwan-ikhwan mujahidin mempelajari kondisi
geografis dan militer kota Khan al-Assal. Menjadi jelas bagi mujahidin posisi
strategis kota yang dipertahankan mati-matian oleh pasukan Nushairiyah dan
milisi Syiah Hizbullah Lebanon, di mana rezim Nushairiyah terus-menerus
memperkuat pasukannya di dalam kota Khan al-Assal.
Mujahidin memutuskan untuk menyerang
kota Khan al-Assal dari beberapa arah. Ikhwan-ikhwan mujahidin Jabhah Nushrah
memilih arah selatan sebagai titik untuk memulai penyerbuan masuk, maka
dibuatlah langkah-langkah sebagai berikut:
1. Satu kesatuan Jabhah Nushrah
bergerak menyusup, maju dari arah Kalariah, memutus jalan raya nasional Aleppo
– Damaskus di dekat posko militer Aud, dan bermarkas di dekat jalan raya
tersebut.
2. Satu kesatuan Jabhah Nushrah
bergerak menyusup, mengikuti kesatuan pertama, untuk memasuki kawasan tersebut
dari sebelah kanan dari arah selatan, tanpa musuh menyadari keberadaan mereka.
3. Satu kesatuan Jabhah Nushrah
bergerak menyusup, memasuki kawasan itu dan bermarkas di sebelah kiri dari arah
selatan.
4. Mujahidin dari ketiga kesatuan
mulai melepaskan tembakan dan bergerak maju serentak, dengan tembakan gencar
sehingga mengejutkan pasukan musuh.
5. Pergerakan mereka dilindungi oleh
senapan mesin kaliber 23 mm, senapan mesin kaliber 14,5 mm, dan mortar untuk
menyibukkan pasukan musuh dari pergerakan menyusup ikhwan-ikhwan
mujahidin.
Jalannya pertempuran
Pada pertengahan malam Jum’at, 10
Ramadhan 1434 H / 19 Juli 2013 M, ikhwan-ikhwan mujahidin bergerak maju dan
menyusup melalui salah satu lahan pertanian yang menghubungkan Kalariah dengan
Khan al-Assal Selatan, di mana lahan pertanian itu sepanjang kurang lebih 1
kilometer.
Saat mujahidin sampai pada
pertengahan lahan pertanian, Allah menakdirkan sniper pasukan thaghut
mengetahui penyusupan mujahidin. Pasukan Nushairiyah pun mendapatkan sirine
peringatan dan mulai menghujani mujahidin dengan meriam kaliber 23 mm dan
senapan mesin berat PKC. Pesawat tempur dan artileri berat membombardir posisi
mujahidin di tengah lahan pertanian secara massif, sehingga mujahidin terpaksa
ditarik mundur sementara hati mujahidin mengatakan “kami akan datang esok hari,
dan esok hari itu dekat”.
Pada hari berikutnya, sebelum tengah
malam mujahidin kembali bergerak maju dan menyusup melalu titik yang lain.
Pergerakan mereka dilindungi oleh tembakan gencar meriam dan senapan mesin
berat, maka Allah memberi taufik kepada mujahidin untuk mencapai tujuan mereka
sehingga mujahidin hanya berjarak satu meter saja dari posko militer pertama
pasukan Nushairiyah. Maka dengan karunia Allah semata mujahidin menghabisi
pasukan Nushairiyah di posko militer tersebut, sementara posko-posko militer
lainnya tidak menyadari hal itu.
Mujahidin lalu memasuki beberapa
rumah, membersihkannya dari tentara-tentara Nushairiyah, dan bertahan di
dalamnya sehingga sebelah kanan dari arah selatan Khan al-Assal berada dalam
jangkauan tembakan senjata mereka. Kesatuan-kesatuan ikhwan mujahidin lainnya
lalu bergerak maju dalam posisi sejajar, sehingga mereka sampai di sebelah kiri
dan sebelah kiri dari arah selatan Khan al-Assal berada dalam pengawasan
mereka. Semua hal itu terjadi dengan taufiq Allah semata, sementara pasukan
Nushairiyah belum menyadarinya.
Setelah ikhwan-ikhwan mujahidin
menempati posisi-posisi dan mampu melihat target-target dengan jelas, mujahidin
mulai menyerbu dalam suasana yang memperlihatkan pertolongan Allah kepada
mujahidin. Mujahidin menyerbu maju dalam lindungan tembakan gencar. Pasukan
musuh berjatuhan tewas, cedera dan terbirit-birit mencari selamat. Dengan
takdir dan taufik Allah semata, Allah berkehendak sebuah mortar mujahidin
menewaskan sekitar 10 tentara Nushairiyah sekaligus, salah satunya seorang
kolonel.
Disusul dengan tewasnya 2 tentara
Nushairiyah di kebun terdekat. Lalu mujahidin menembak mati 5 tentara
Nushairiyah lainnya, sedangkan sisanya berhasil berlindung dalam sebuah
bangunan strategis. Pertempuran ini berlangsung pada Sabtu sore, 11 Ramadhan 1434
H / 20 Juli 2013 M.
Baku tembak sengit terus berlanjut
sampai pertengahan malam, maka Allah memberikan karunia-Nya kepada mujahidin
untuk membebaskan bangunan strategis tersebut, menawan seorang brigjend dan
seorang kolonel serta sejumlah tentara Nushairiyah. Mujahidin melanjutkan
serangan hingga akhirnya membebaskan kota Khan al-Assal sepenuhnya.
Para loyalis Bashar Assad dari
kalangan milisi Rafidhah (Syiah Hizbullah Lebanon) melarikan diri dari desa
Matak, kota Khan al-Assal akibat serangan mujahidin menuju arah Akademi
Militer, seperti pengakuan kolonel Nushairiyah yang tertangkap. Panji-panji
tauhid dikibarkan oleh mujahidin di sejumlah bangunan di kota Khan al-Assal
pada malam Senin, 12 Ramadhan 1434 H/ 22 Juli 2013 M. Media massa resmi rezim
Nushairiyah akhirnya mengakui peristiwa itu dan melaporkan mujahidin mengepung
pasukan Nushairiyah dalam sebuah bangunan.
Setelah kota Khan al-Assal
sepenuhnya dikuasai mujahidin, rezim Nushairiyah mengerahkan pasukan bantuan
dari Akademi Militer untuk merebut kembali kota, namun mereka mengalami nasib
yang sama dengan pasukan Nushairiyah sebelumnya. Segala puji bagi Allah semata.
Hasil peperangan
1. Mujahidin sepenuhnya menguasai
kota Khan al-Assal, termasuk menduduki posko militer Aud dan posko militer
Kaziyah.
2. Mujahidin menewaskan sekitar 100
tentara Nushairiyah, di antaranya brigjend Hasan Yusuf Hasan “komandan operasi
militer Khan al-Assal”, brigjend Hassan Fandi, kolonel Muhammad Abdul Hadi,
mayor Mazin Mahfuzh “terluka parah dan para tawanan mengakui ia tewas akibat
luka-lukanya”, kapten Majdi Fayadh “terluka parah dan para tawanan mengakui ia
tewas akibat luka-lukanya”, kapten Ridha “terluka parah dan para tawanan
mengakui ia tewas akibat luka-lukanya”, dan tiga perwira lainnya yang belum
diketahui namanya.
4. Menawan 21 tentara Nushairiyah,
di antaranya Brigjend Anis Ghanim (Nushairi, komandan Brigade 46), kolonel
Ramadhan Khalil (Nushairi, perwira penting operasi militer di Khan al-Assal),
Amjad Majid Mualla (Nushairi, salah seorang tentara paling disegani di front
pertempuran Khan al-Assal).
5. Allah Ta’ala telah mengaruniakan
harta rampasan perang kepada hamba-hamba-Nya mujahidin berupa mobil Mitsubishi
Piguero, sejumlah senapan ringan, senapan mesin menengah, senapan mesin berat,
senapan sniper, pelontar roket RPG dan sejumlah amunisinya, serta meriam
kaliber 120 mm beserta sejumlah mortar.
6. Allah Ta’ala menakdirkan 3 orang
ikhwan mujahidin gugur ~semoga Allah menerima mereka dalam golongan syuhada’”
dan beberapa ikhwan lainnya cedera ~semoga Allah segera menyembuhkan mereka~.
be tunggulah jandenantara hasil
paling penting dari peperangan ini adalah meringankan sebagain pengepungan
terhadap saudara-saudara muslim di wilayah Suriah lainnya, mencerai-beraikan
kekuatan Nushairiyah dan melemahkan pasukannya, serta memindahkan peperangan ke
sarang [kampung halaman] di propinsi Lattakia. Pasukan Nushairiyah menganggap
propinsi ini propinsi mereka yang aman. Namun Allah mendatangkan siksa-Nya
kepada mereka dari arah yang tidak mereka-sangka. Kemuliaan hanyalah milik
Allah, Rasul-Nya dan kaum muslimin.
Mujahidin terlibat baku tembak
dengan pasukan Nushairiyah di Khan al-Assal
Mayat tentara Nushairiyah bertebaran
di lokasi pertempuran – Khan al-Assal
Brigjend Anis Ghanis (komandan
Batalion 46 Nushairiyah) ditawan mujahidin
Kolonel Ramadhan Khalil (perwira
militer Nushairiyah) ditawan mujahidin
Sebagian harta rampasan perang di
Khan al-Assal
Sebagian harta rampasan perang di
Khan al-Assal
Panji tauhid dikibarkan mujahidin di
Khan al-Assal
Salah satu sudut kota Khan al-Assal
setelah dibebaskan mujahidin
Posko militer Aud setelah dibebaskan
mujahidin
Allah
Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya.
Jabhah
Nuhsrah li-Ahli Syam
Yayasan
Media Al-Manarah Al-Baidha’
Janganlah
Anda melupakan kami dalam doa Anda
Segala
puji bagi Allah Rabb semesta alam
Jum’at,
2 Syawwal 1434 H / 9 Agustus 2013 M
http://www.arrahmah.com/news/2013/08/11/kisah-heroik-jabhah-nushrah-membebaskan-kota-strategis-khan-al-asal-aleppo-selatan.html