Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di berbagai belahan Mesir,
menyerukan diakhirinya kekuasaan militer, serta pengembalian kekuasaan
kepada Presiden terguling Mohammad Mursi.
Unjuk rasa yang digelar di berbagai kota di negara itu, termasuk Shubra,
Matreh, dan Almenia pada hari Selasa 12 November, demikian pemberitaan
presstv.
Selama demonstrasi, pengunjuk rasa menyatakan dukungan untuk Presiden
terguling dan menyerukan pengembalian kekuasaan kepada Mursi. Mereka
juga meneriakkan slogan-slogan menentang Menteri Pertahanan Mesir Abdul
Fattah al-Sisi, selaku pimpinan militer yang mengkudeta Mursi.
Para demonstran mengecam pemerintah sementara yang didukung militer atas
tindakan kekerasan pada dan penangkapan para pemimpin dan anggota
Ikhwanul Muslimin.
Menurut koresponden Press TV, seorang pengunjuk rasa pro-Mursi ditembak
mati di kota pelabuhan Port Said pada Selasa pagi. Pendukung yang
diidentifikasi bernama Mossaad adalah seorang wartawan, yang
mempresentasikan program keagamaan di TV.
Aksi protes pada hari Selasa dilakukan beberapa hari setelah bentrokan
sengit antara demonstran dan pasukan keamanan di kota Suez.
Mesir telah menjadi tempat demonstrasi yang dilakukan tiap minggu, yang
dipentaskan oleh pendukung Mursi sejak kejatuhannya pada awal Juli.
Hampir 1.000 orang meninggal pada bulan Agustus setelah pemerintah
militer melakukan tindakan keras pada pendukung Mursi. [rah/muslimdaily/PKSPiyungan, www.pkspadangpanjang.org ]