- Nafsiah Mboi Sudah murtad dari Islam, dikecam pula oleh Katolik
karena menggalakkan safe-sex dengan pemakaian kondom sementara Gereja
melarang tindakan free-sex dan pemakaian kondom.
{وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ
عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ} [البقرة: 217]
Barangsiapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya (Islam), lalu dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
(QS Al-Baqarah: 217).
- Memang, berbeda antara Tri Rismaharini dan Nafsiah Mboi, Tri
Rismaharini seorang Muslimah, sedang Nafsiah Mboi seorang murtadin, dan
menjadi katolik. Nafsiah sangat berkepentingan menghancurkan Muslim
Indonesia dengan cara membagi-bagikan kondom, sebagai simbol kebebasan
seks.
- Dengan kebebasan seks itu, Muslim pasti akan hancur, bukan hanya
terkena penyakit kotor, termasuk HIV, tetapi semakin sedikit nantinya
yang menikah dengan jalan yang benar, kemudian di mana-mana terjadi seks
bebas, seperti di Barat.
- Itulah misi Nafsiah Mboi yang menjadi agen Barat, dan sengaja di
pasang menjadi Menteri Kesehatan Indonesia. Tujuan hanyalah untuk
merusak Muslim. Dengan seks bebas.
Membandingkan Nafsiah Mboi dan Tri Rismaharini
Jakarta -Betapa Surabaya dikenal
sebagai kota Pahlawan. Karena, di pusat kota Surabaya, berlangsung
pertempuran hebat, melawan (pasukan) sekutu.
Dengan pekik takbir, “Allahu Akbar”, yang begitu menggema, meluluhkan pasukan sekutu yang mendarat di Surabaya, dan bahkan semangat “arek” itu, berhasil membunuh dua orang jendral sekutu, yaitu Jendral AWS Mallaby dan Hawthorn.
Tetapi, Surabaya sesudah berhasil
membebaskan dari penjajahan Sekutu, di era kemerdekaan, Surabaya di
jajah oleh serbuan yang tidak kalah dahsyatnya, dibandingkan dengan
pasukan sekutu, yaitu : pelacur.
Di Surabaya terkenal dengan komplek
pelacuran terbesar di Asia, Dolly. Dolly nama seorang germo berdarah
Belanda. Praktek pelacuran di kota Surabaya, terutama di komplek Doly
itu sudah berlangsung cukup tua.
Maka, Kota
Surabaya saat memperingati Hari Pahlawan 10 November dengan
mendeklarasikan diri sebagai kota bebas prostitusi. Deklarasi digelar di
Taman Bungkul, Ahad, 16/11/2013.
Meskipun, Kota Surabaya silih berganti pejabat, tak satupun yang
memiliki tekad baja, menutup komplek pelacuran Dolly. Mereka seperti
menutup mata, tempat maksiat, dan terus menjaga kelestarian tempat mesum
itu. Sungguh sangat ironis.
Membiarkan tempat pelacuran yang
membiakkan segala penyakit sosial, penyakit penyakit pisik seperti HIV,
dan penyakit kotor laiannya, yang mematikan. Bahkan, perbuatan
“fahisyah” (keji) itu, membuat laknat dan tidak turunnya rahmat bagi
penduduk sekitar (Surabaya).
Sekarang, hadir pemimpin baru di kota
Surabaya yang memiliki hati nurani, dan memiliki komitmen yang teguh,
membersihkan kotoran dari kota Surabaya. Bukan hanya sampah, tetapi juga
tempat-tempat maksiat.
Tri Rismaharini, Walikota Surabaya,
justru melakukan langkah-langkah berani, menutup semua tempat pelacuran,
termasuk Dolly. Tri Rismaharini dalam sambutannya mengatakan, orang tua
yang tinggal di kawasan lokalisasi di Kota Surabaya harus memperhatikan
masa depan anak-anak mereka, ungkapnya.
“Masa depan anak-anak harus jadi prioritas. Orang tua jangan hanya
memikirkan perut saja tetapi merugikan anak-anak,” katanya. Kegiatan
yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan ini juga
dihadiri ratusan elemen masyarakat yang mendukung kampanye Surabaya
bebas prostitusi.
Pemerintah Kota
Surabaya, lanjut Tri Rismaharini, serius melakukan rehabilitasi terhadap
wilayah lokalisasi. Sejauh ini, sudah ada tiga lokalisasi yang sudah
ditutup, yakni lokalisasi Tambakasri, Klakah Rejo, dan juga Dupak
Bangunsari.
Ke depannya, lanjut dia,
Pemkot Surabaya berencana menutup lokalisasi Sememi pada Desember 2013
dan akan melakukan rehabilitasi terhadap kawasan lokalisasi Jarak dan
Dolly pada 2014.
Wali kota
menggarisbawahi bahwa rehabilitasi lokalisasi di Surabaya harus
dilakukan khusus untuk rehabilitasi lokalisasi Dolly. Wali kota menyebut
sedang melakukan persiapan matang. Bahkan, Walikota Surabaya Tri
Rismaharini mempersiapkan dana puluhan miliar yang digunakan menutup
lokasi pelacuran di Surabaya. Sungguh mulia langkah yang dilakukan Tri
membebaskan Surabaya dari maksiat.
Terkait hendak diapakan kawasan Dolly setelah direhabilitasi nanti, wali
kota menegaskan bahwa Pemkot akan menjadikan area lokalisasi yang
berada di tengah kota ini sebagai sub- distrik unit pengembangan. Wali
kota meyakinkan agar warga yang tinggal di sekitar lokalisasi Dolly,
tidak khawatir dengan adanya rencana rehabilitasi yang dilakukan Pemkot
Surabaya.
Mantan kepala Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya ini mencontohkan warga di
kawasan lokalisasi Dupak Bangunsari yang awalnya sempat tidak setuju
dengan penutupan, kini merasakan dampak positifnya.
“Warga di sekitar Dolly tidak usah bingung. Lihat warga di Dupak
Bangunsari, sekarang produk UKM mereka sudah sampai luar negeri. Saya
juga terkejut. Kalau ada niat baik, Tuhan pasti bantu,” katanya.
Sebaliknya,
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, justru berbuat sebaliknya, memberikan
ajang bagi para manusia yang sesat dan durjana dengan membagi-bagikan
kondom gratis, dan gagasan Nafsiah Mboi yang sangat kontorversi,
sudah dia lakukan usai dilantik oleh Presiden SBY menjadi menteri.
Sungguh berbeda antara Tri Rismaharini dan Nafsiah Mboi.
Memang, berbeda antara Tri Rismaharini
dan Nafsiah Mboi, Tri Rismaharini seorang Muslimah, sedang Nafsiah Mboi
seorang murtadin, dan menjadi katolik. Nafsiah sangat berkepentingan
menghancurkan Muslim Indonesia dengan cara membagi-bagikan kondom,
sebagai simbol kebebasan seks.
Dengan kebebasan seks itu, Muslim pasti
akan hancur, bukan hanya terkena penyakit kotor, termasuk HIV, tetapi
semakin sedikit nantinya yang menikah dengan jalan yang benar, kemudian
di mana-mana terjadi seks bebas, seperti di Barat.
Kemudian pertumbuhan penduduk Muslim
menjadi minus, karena yang ada hanyalah seks bebas, tanpa adanya
ikakatan pernikahan. Muslim menjadi lemah aqidah, hilang ghirahnya, dan
loyo ibadahnya, rusak akhlaknya, dan akan mudah dijajah oleh Barat.
Itulah misi Nafsiah Mboi yang menjadi
agen Barat, dan sengaja di pasang menjadi Menteri Kesehatan Indonesia.
Tujuan hanyalah untuk merusak Muslim. Dengan seks bebas. Wallahu a’lam. *mashadi. voa-islam.com, Selasa, 30 Muharram 1435 H / 3 Desember 2013 11:41 wib
***
Nafsiah Mboi Sudah murtad dari Islam, dikecam pula oleh Katolik
Ternyata Nafsiah Mboi yang telah murtad
dari Islam ke Katolik itu dikecam pula oleh pihak Katolik karena
menggalakkan safe-sex dengan pemakaian kondom sementara Gereja melarang
tindakan free-sex dan pemakaian kondom.
Berikut ini pernyataan yang ditulis di fp Katolik Indonesia menyikapi Nafsiah Mboi:
· dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH yang juga
istri bekas gubernur NTT dr. Ben Mboi, MPH, telah diumumkan pada 13 Juni
kemarin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Endang Rahayu
Sedyaningsih, alm.
Sayangnya, sebagai seorang yang beragama Katolik, kebijakan yang
diambil oleh Nafsiah selama menjadi Sekretaris Eksekutif Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional sejak tahun 2006, sama sekali tidak
mencerminkan Ajaran Gereja. Beliau menggalakkan safe-sex dengan
pemakaian kondom sementara Gereja melarang tindakan free-sex dan
pemakaian kondom.
Dan kini, sebagai Menteri Kesehatan, Nafsiah pagi2 sudah mengeluarkan
pernyataan: “Di Undang Undang, mereka yang belum menikah tidak dapat
diberikan kontrasepsi. Tapi setelah kami analisa, aturan itu sangat
berbahaya kalau tetap dilaksanakan tanpa melihat kenyataan di lapangan.”
- Turut berduka cita -
FYI. Di Amerika, tidak sedikit politikus yang dilarang menyambut
komuni atau bahkan diekskomunikasi karena melakukan pernyataan2 dukungan
terhadap sesuatu yang bertentangan dengan Ajaran Gereja.
Apalagi jika orang tersebut sudah sampai pada taraf melakukan kebijakan2.
***
Ancaman keras dari Allah Ta’ala:
{وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ
عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ} [البقرة: 217]
Barangsiapa yang murtad di antara kamu
dari agamanya (Islam), lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah
yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS Al-Baqarah: 217).
{ قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ
بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا (103) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
(104) أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ
فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
وَزْنًا (105) ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا
آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا} [الكهف: 103 - 106]
103. Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”
104. Yaitu orang-orang yang telah
sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka
menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. mereka itu orang-orang yang telah
kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan
dengan Dia[896], Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak
Mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
106. Demikianlah balasan mereka itu
neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka
menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (QS
Al-Kahfi/18: 103-106).
[896] Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab dan pembalasan.
(nahimunkar.com)