Dahulu di sebuah Masjid di Bandung, saya pernah menyimak sebuah kajian dari ust. Rahmat Abdullah rahimahullaah.
Ada seorang peserta
kajian bertanya kepada beliau, "Apakah dakwah Hasan al-Banna bisa
dikatakan gagal, sebab beliau syahid di usia muda, sedangkan Al-Ikhwan
Al-Muslimun ditekan habis-habisan di negerinya sendiri sejak
kesyahidannya itu?"
Beliau pun menjawab, "Beliau mati memang
iya. Tapi apa bisa dibilang gagal? Kalau beliau gagal, kita semua
mungkin tidak akan berkumpul di sini, detik ini, membahas kajian ini."
Ya
benar, Hasan al-Banna hanya manusia biasa yang bisa meninggal kapan
saja, sesuai kehendak Allah SWT. Tapi kerja dakwah tidak mati bersama
para da'i-nya.
Terbukti, dakwah Hasan
al-Banna menjadi arus yang kemudian melahirkan orang-orang sekelas
Syaikh Yusuf al-Qaradhawi dan Sayyid Quthb. Sayyid Quthb pun kemudian
dieksekusi, tapi apakah dakwahnya gagal? Arus dakwahnya masih terasa
hingga kini.
Al-Ikhwan pun di kemudian hari melahirkan Presiden
Mesir pertama yang hafizh Qur'an, yaitu Dr. Muhammad Mursi. Sekarang,
setelah setahun memerintah, Mursi dikudeta.
Apakah kerja Mursi pun menjadi percuma?
Sekiranya hari ini, besok atau lusa, beliau menemui kesyahidan, apakah dakwahnya menjadi percuma?
Dengan
ijin Allah, tidak! Mursi telah menginspirasi sebuah generasi Muslim di
seluruh dunia. Kalau pun ia ditumbangkan sekarang, namun ia sudah
menanam bibit-bibit perlawanan di seluruh dunia.
Nantikanlah saatnya tunas-tunas ini berbunga!
Akmal Sjafril
http://www.islamedia.web.id/2013/07/mursi-presiden-inspirasi-generasi.html