Mesir,
salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan RI tengah
dilanda konflik berdarah. pasalnya, pemerintah sah pilihan rakyat
dikudeta oleh militer dzalim.
Dukungan terus mengalir untuk Presiden Mursi dan rakyat Mesir dari manca negara. Jutaan demonstran tumpah ruah di
jalan-jalan menginginkan kembalinya Presiden Mursi. Atas situasi ini,
Indonesia yang menolak penjajahan di atas dunia terus ditunggu tunggu
sikapnya.
Oleh sebab itu, Susilo Bambang Yudhoyono lewat akun facebook resminya, menyatakan sikapnya sebagai berikut:
"Kita
semua peduli dengan perkembangan situasi di Mesir yang menimbulkan duka
mendalam. Jika tidak ada solusi yang bijak dan segera, konflik
horisontal yang dahsyat bisa terjadi.
Saya berpendapat
solusinya “kompromi” di antara kedua pihak. Bukan “The winner takes
all”. Untuk mewujudkan itu, PBB dan Dunia harus bersama-sama mendorong
dan mendukung.
PBB perlu mengambil prakarsa mencegah pertumpahan darah yang lebih besar. Semua upaya harus ditempuh. Termasuk jalan rekonsiliasi.
Kepada WNI di Mesir, termasuk mahasiswa, saya himbau agar menghindari
tempat berbahaya. Teruslah berkomunikasi dengan KBRI dan jangan libatkan
diri dalam konflik.
Dubes RI di Kairo sudah saya instruksikan
untuk terus melaporkan perkembangan situasi terkini kepada saya. Ini
termasuk upaya untuk mengamankan WNI kita di sana. Semoga segera
tercipta penyelesaian damai sehingga kondisi Mesir dapat kembali
kondusif." *SBY*
Itulah isi sikap SBY soal kondisi Mesir, semoga PBB membacanya.
Dan hanya peduli pada tidakan pembantian hanya lewat facebook dan tidak berani dalam pernyataan resmi atas nama indonesia.ada apa dengan presiden kita ...?kenapa tidak berani tampil secara formal mengutuk pembantaian yang terjadi di mesir...
Allahumma, la ilaha illa anta. Subhanaka, inni kuntu minazzhalimin
Astagfirullah Hal'adzim....