Pembocor rahasia intelijen AS, Edward Snowden masih memiliki
informasi lain yang bisa menjadi mimpi buruk bagi Amerika Serikat (AS).
Demkian disampaikan wartawan yang pertama kali menulis mengenai dokumen
yang dibocorkan Snowden, Glenn Greenwald.
Sebagaimana diberitakan
CNN, Minggu (14/7/2013), Glenn Greenwald yang merupakan wartawan media terkemuka Inggris,
Guardian, mengatakan hal tersebut kepada koran Argentina,
La Nacion. Greenwald mengatakan tujuan Snowden membocorkan rahasia itu bukan untuk menyakiti AS.
Namun
demikian, Snowden masih mempunyai banyak dokumen mengenai software yang
bisa membuat orang tanpa sadar menyerahkan data-data pribadinya.
Snowden sendiri sudah menyerahkan salinan dokumen itu kepada sejumlah
orang.
“Pemerintah AS pasti berdoa tiap hari semoga saja Snowden
tidak melakukan apa-apa, sebab kalau sampai terjadi, semua informasi
akan terungkap dan akan menjadi mimpi paling buruk bagi AS,” ujar
Greenwald.
Kristinn Hrafnsson, juru bicara WikiLeaks, bulan lalu
mengatakan bahwa rahasia lainnya akan diungkap. “Masih akan ada lagi
yang muncul, ujar Hrafnsson. WikiLeaks adalah lembaga pembocor rahasia
yang kini mendampingi Snowden di Moskow.
Snowden adalah bekas
teknisi komputer untuk perusahaan kontraktor pertahanan AS, Booz Allen
Hamilton. Perusahaan Booz Allen Hamilton merupakan analis komputer untuk
CIA, National Secutiry Agency (NSA), militer AS, Departemen Keamanan
Dalam Negeri AS, FBI, dan kantor pajak AS (IRS). NSA itulah yang
menjalankan program penyadapan telepon dan aktivitas online warga AS.
Pada
Juni lalu, ia diwawancarai selama 12 menit oleh Greenwald dan rekannya
Ewen MacAskill, mengenai alasan ia membocorkan kepada Guardian dokumen
rahasia mengenai program penyadapan oleh aparat AS.
Usai
membocorkan rahasia itu, Snowden lari ke Hong Kong dan kemudian ke
Rusia. Ia kini tengah mengajukan permohonan suaka politik dari sejumlah
negara. Bolivia, Nikaragua, dan Venezuela sudah menyatakan siap
memberikan suaka kepadanya.