Mesir. Wakil ketua Partai Kebebasan dan Keadilan
(FJP), Isham Iryan, menyatakan bahwa benang merah konspirasi sudah mulai
terungkap. Konspirasi itu untuk mengkudeta dan menjadikan Mesir dari
negara konstitusi dan demokratis menjadi negara fasis berdarah.
Konspirasi
itu berasal dari sebuah sel zionis di Emirat yang bertugas dalam bidang
politik dan intelijen. Mereka mendapatkan lampu hijau, dukungan Amerika
dan persetujuan Eropa untuk memulai sebuah proses penggulingan Presiden
Mursi. Negara-negara Teluk yang mengetahui hal tersebut diam dan
membiarkan. Banyak politikus Mesir bahkan mendorongnya.
Konspirasi
ini juga melibatkan pundi-pundi rejim Mubarak, yang terdiri dari
intelijen, kehakiman, media, partai politik, pengusaha, dan kepolisian.
Merekalah yang bertugas meyakinkan elit militer untuk kembali mengambil
peran dalam politik Mesir untuk melindungi kepentingan-kepentingan
pribadi militer.
Caranya dengan membuat krisis di Mesir yang bisa
memantik kemarahan massal rakyat Mesir karena merasa tidak puas dengan
pemerintahan presiden Mursi. Sisa-sisa rejim Mubarak masih memegang
banyak bidang vital dalam kehidupan rakyat Mesir, sehingga krisis bisa
diadakan dalam banyak bidang.
Kemarahan rakyat ini di blow up dan
dibesar-besarkan sedemikian rupa oleh media untuk menipu rakyat sehingga
rakyat semakin tergerak untuk menuntut penggulingan Presiden Mursi dan
pemerintahannya.
Konspirasi berakhir dengan sebuah sandiwara
penghapusan Revolusi Januari, diganti dengan Revolusi buat-buatan yang
mengembalikan rejim lama dengan wajah yang lebih menyeramkan. Sebuah
rejim polisi dan intelijen rusak yang memusuhi rakyat.
Perancang
konspirasi berharap hasil rancangan mereka akan menguatkan posisi
Israel, melemahkan kekuatan Hamas, menggagalkan revolusi Suriah yang
masih berlangsung, menghalang-halangi proses reformasi di Tunis, Libya
dan Yaman, dan mematikan upaya demokratisasi di negara-negara Teluk.
Lebih jauh lagi, konspirasi diupayakan bisa menghalangi lahirnya sebuah
negara Islam Sunni yang merdeka, mempunyai kemandirian, dan menolak
hegemoni Zionis, Amerika dan Eropa di Timur Tengah.
Lalu apakah
konspirasi ini terlalu besar untuk dihadapi rakyat Mesir? Lebih lanjut
Iryan mengatakan bahwa rakyat Mesir akan memenangkan kemerdekaannya.
Mereka akan mengembalikan konstitusi, presiden, parlemen, yang telah
menjadi korban kudeta. Rakyat akan mendirikan sebuah sistem pemerintahan
negara Islami Sunni, yang demokratis dan mengandalkan kehendak rakyat.