Dingin masih menyelimuti wilayah Desa Langse, Kecamatan
Karangsambung. Namun, sesosok perempuan tua usia 70 tahun sudah sibuk
dengan rutinitasnya membuat tudung bambu untuk mencukupi kebutuhan
membeli beras.
Aktivitas itu dilakoni Nini Sami di rumah sederhananya yang terbuat
dari papan kayu yang sudah mulai lapuk. Meski tak lagi kuat, namun
jemarinya masih saja terampil menganyam kerajinan tudung bambu yang
dilakoninya sejak sepeninggal suami tercinta.
Di rumah yang terletak di RT 02 RW 3 Dusun Kalikarang, Desa Langse
itu dia hanya tinggal berdua bersama anak pertamanya bernama Slamet
(50).
Jika tidak ada pekerjaan buruh cangkul, Slamet yang memiliki
keterbatasan penglihatan pun turut membantu menyelesaikan pekerjaan sang
ibu membuat tudung untuk dijual.
Semasa kecil, Slamet mengalami gangguan penglihatan pada mata sebelah
kiri. Karena tidak memiliki cukup biaya untuk berobat, kini mata kiri
Slamet mengalami kebutaan.
"Kami tidak punya sawah, jadi hanya mengandalkan pekerjaan ini
(membuat tudung-red) untuk bertahan hidup," tuturnya, Jumat (6/9).
Dia juga belum didatangi oleh pihak pemerintah desa setempat terkait
perbaikan data Surat Keterangan Rumah Tangga Miskin (SKRTM). Padahal,
sesuai dengan ketentuan, semua desa wajib memperbaiki data SKRTM agar
warga miskin yang belum mendapat BLSM segera diurus.
Potret keluarga miskin Nini Sami dan Slamet tersebut merupakan
sebagian kecil dari warga miskin yang hingga belum mendapatkan haknya.
Di Kecamatan Karangsambung sindiri masih banyak warga miskin yang belum
masuk data penerima BLSM.
"Kami bersama Pemerintah Kecamatan Karangsambung meminta kepada semua
kades untuk segera memperbaiki data tersebut," kata Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Karangsambung, Dwi Kurniawan (33)
yang memiliki kewenangan mengawasi pelaksanaan BLSM