REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada pemilu 2014 mendatang, sejumlah
purnawirawan TNI terlihat akan maju menjadi capres. Namun PKS masih
menunggu hasil pemilu legislatif (pileg) untuk menentukan sikapnya.
Jika
hasil pemilu legislatif, PKS hanya meraih suara 8-10 persen maka akan
mendukung calon dari mana saja yang muncul. Namun kalau PKS meraih suara
lebih dari 15 persen, maka PKS akan mencalonkan presiden sendiri yang
bukan dari purnawirawan. Hal ini disampaikan Ketua Fraksi PKS, Hidayat
Nur Wahid, Rabu, (10/4).
Sebenarnya, kata Hidayat, PKS tidak
mendikotomikan purnawirawan dengan sipil. Sipil tidak berarti lebih
baik, sedangkan calon presiden dari militer tidak berarti buruk. Banyak
presiden dari sipil yang sifatnya otoriter juga. Sebagai contoh, SBY
purnawirawan yang menjadi presiden, beliau bahkan terpilih hanya dengan
satu kali putaran.
Sebenaranya, terang Hidayat, calon presiden
dari militer tidak masalah asalkan memiliki jiwa reformasi dan bisa
meninggalkan jiwa komando militeristik. “Calon presiden dari mana pun,
termasuk militer harus berorientasi kepada kepentingan sipil.”