Uni Afrika, pada Kamis (18/7/2013), memperingatkan kemungkinan
terjadinya perang sipil di Mesir kecuali bila pemerintahan sementara
yang terbentuk melibatkan kubu pendukung presiden terguling Mesir,
Muhammad Mursi.
Salah satu partai politik Mesir yang sebelumnya
menyatakan mendukung peta jalan buatan militer Mesir, Partai Nour,
mendesak pula pemerintah yang baru terbentuk untuk mengupayakan kemajuan
terkait Ikhwanul Muslimin. Partai ini merupakan kekuatan kedua terbesar
kubu Islam di Mesir.
Partai Nour sebelumnya mendukung peta jalan
militer tersebut untuk mengawal Mesir menuju pemilu. "Saya percaya
mereka yang berkuasa harus menyadari bahwa meningkatkan tekanan pada
Ikhwanul Muslimin dan mempermainkan emosi para pendukung gerakan itu
akan membawa hasil yang sangat buruk," kata juru bicara Partai Nour
Nader Bakkar pada
Reuters TV.
Setidaknya 99 orang tewas
dalam kekerasan sejak kejatuhan Mursi pada 3 Juli 2013. Lebih dari
setengah jumlah itu tewas ketika tentara Mesir menembaki pendukung Mursi
yang sedang shalat subuh pada 8 Juli 2013.
Terkait rencana
demonstrasi besar-besaran pada Jumat (19/7/2013), sumber keamanan yang
dikutip Timur Tengah News Agency mengatakan, kepolisian akan
mengintensifkan pengamanan di semua obyek dan fasilitas penting.
Demonstrasi
besar-besaran juga direncanakan oleh kubu anti-Mursi, pada hari yang
sama dengan rencana demonstrasi kubu Mursi, Jumat ini. Kubu anti-Mursi
menyebut demonstrasi mereka sebagai "rakyat melawan terorisme".