Jaksa penuntut umum Mesir telah mengeluarkan pembekuan sementara atas
aset-aset para pemimpin senior Ikhwanul Muslimin serta para pemimpin
senior partai dan kelompok pro-Morsi, televisi pemerintah Mesir
melaporkan.
Pembekuan tersebut adalah sementara dan menunggu
penyelidikan yang sedang berlangsung terkait dengan peristiwa di
al-Mokatam, al-Nahda square, dan Club Pengawal Republik, dan semua
tempat bentrokan selama setelah protes 30 Juni.
Pembekuan akan
mempengaruhi Mohamed Badie, pemimpin dari kelompok Ikhwanul Muslimin,
serta Khairat al-Shater, Mohamed Ezat, Mahi Ekef, Saed ElKatatni, Essam
ElErian, Mohamed ElBeltagy - kesemuanya merupakan anggota kelompok Islam
Ikhwanul Muslimin.
Pemimpin senior dari koalisi pro-Morsi,
termasuk Essam Sultan, Assem Abdul Majed, Safwat Hegazy dan Hazem Abu
Ismail, juga akan terpengaruh oleh pembekuan.
Presiden Muhammad Mursi digulingkan dari kekuasaannya pada 3 Juli
lalu oleh kudeta militer yang mengklaim mendapat mandat dari rakyat.
Sejak penggulingan tersebut militer Mesir dan pemerintah sementara yang
tidak suka dengan kelompok Islam terus melakukan berbagai langkah untuk
"membungkam" kelompok Islam tersebut seperti menangkapi para tokoh
seniornya dan yang terbaru adalah membekukan aset-aset milik mereka