Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam keras
penyerangan polisi Mesir atas pendukung presiden terpilih Muhammad Mursi
yang dilakukan di tengah bulan suci Ramadhan. Hal itu disampaikannya
dalam buka bersama dengan serikat pengusaha Turki.
“Kita melihat bahwa hati mereka sedikitpun tidak melunak, sekalipun
Ramadhan. Ketika kaum Muslimin sedang mempersiapkan sahur, pembantaian
(kembali) terjadi di Mesir. 200 orang jadi martir (syahid). Setelah
menggangsir kehendak rakyat, mereka yang menggulingkan pemerintah kini
membantai rakyat.
Rakyat Mesir sedang menunjukkan kehormatan mereka dihadapan kudeta
militer selama berminggu-minggu. Mereka tidak memiliki bom molotov
ataupun senjata, mereka hanya memiliki keshabaran. Mereka melarang
vandalisme. Apa yang tidak terjadi di negara kita sedang terjadi di
Kairo dan Alexandria?
Rakyat menyerukan para penguasa untuk mengakhiri kudeta dan
mengembalikan kekuasaan kepada presiden (pilihan) mereka. Bukannya
mendengarkan rakyat, para pelaku kudeta Mesir justru meresponnya dengan
mengirim para penjahat dengan senjata dan peluru. Anda tahu apa yang
membuat sedih saya? Ketika 200 saudara-saudara saya dibunuh dan 5000
ribu lainnya terluka, ada orang-orang (bebal) yang bersuka cita dengan
kembang api di Medan Tahrir. Siapa orang-orang ini? Kita harus waspada
atas kejahatan seperti ini.
Dimana Eropa? Dimana AS? Dimana nilai-nilai Eropa itu? Mereka yang
memberi pelajaran (kami) demokrasi, dimana demokrasi itu? Dimana PBB?
Mereka yang berteriak marah ketika polisi Turki menyemprotkan air dan
gas air mata dengan cara yang dibenarkan hukum, dimana mereka setelah
kudeta dan pembantaian di Mesir? Mereka yang memasang iklan di
koran-koran (tentang buruknya HAM di Turki), ratusan orang telah ibantai
dalam semalam, Mengapa engkau buta? BCC dan CNN yang melaporkan
berjam-jam demonstrasi rusuh di Istanbul, mengapa engkau tidak meliput
(tragedi) ini?
Dunia Muslim, saudara-saudara Anda dibantai. Kapan Anda peduli? Kami
lebih dari tahu siapa yang berada dibalik kudeta ini. Kami ingin mereka
segera mundur semua. Salam kami kepada saudara-saudara kami yang berdiri
tegak melawan kudeta dari Istanbul. Semoga Allah bersama rakyat Mesir…”