Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono masih menunggu sikap resmi NU dan Muhammadiyah
mengenai rencana pembubaran Front Pembela Islam (FPI), kata politisi Demokrat
yang juga Wakil Ketua MPR Melanie Leimena Suharly.
Menurut Melanie,
meskipun berwenang penuh untuk membubarkan FPI, tapi Presiden tak ingin gegabah
dan melanggar aturan. Sebagai ormas Islam mainstream di Indonesia, NU dan
Muhammadiyah nampaknya akan dijadikan bemper oleh SBY.
“Mungkin
Presiden SBY akan lakukan tindakan kalau semua unsur terutama NU dan
Muhammadiyah sepakat untuk membubarkan FPI. Jangan sampai Presiden sudah siap,
terus ada penentangan dari unsur lain. Presiden maunya semua dengan kesetujuan
elemen masyarakat karena tak mau ada UU yang dilanggar, HAM yang dilanggar,”
kata Melanie di Jakarta, Rabu.
Dia juga
menyayangkan sikap Ketua FPI Rizieq Shihab yang mempertanyakan alasan Presiden
mengecam aksi FPI di Sukorejo, Kabupaten Kendal.
“Tidak benar
dong Presiden disalahkan. Tidak boleh menghujat dan menyalahkan kepala negara.
SBY masih sabar. Siapa pun yang menghujat dan menyalahkan kepala negara, saya
sangat menyayangkan dan menentang,” kata Melanie.