KAIRO -- Empat personel keamanan ditembak mati, Ahad (21/7), dalam
beberapa serangan bersenjata di Gubernuran Sinai Utara, Mesir, yang
berbatasan dengan Israel. Demikian kata seorang pejabat keamanan kepada
Xinhua.
"Keempat korban tersebut meliputi tiga orang yang ditembak hingga
tewas oleh penembak gelap pada Ahad pagi," kata sumber itu sambil
menuding penembak gelap tersebut diduga adalah anggota kelompok garis
keras yang bersekutu dengan pendukung presiden terguling Mesir Muhammad
Mursi.
Personel keamanan menjadi sasaran saat mereka bertugas di kantor
polisi di Kota Arish di semenanjung itu. Masih pada Ahad, gerilyawan
menyerang satu kantor polisi, satu klub polisi dan satu pos pemeriksaan
militer di Kota Arish di Sinai Utara serta satu kamp militer di Rafah.
''Serangan tersebut juga membuat tujuh orang menderita luka parah
yakni enam personel keamanan dan seorang perempuan muda,'' demikian
laporan
Xinhua yang dipantau
Antara di Jakarta pada Senin pagi.
Selama dua pekan belakangan, lebih dari 25 orang termasuk tentara dan
warga sipil, tewas dalam serangan bersenjata serupa terhadap pos
pemeriksaan dan kompleks keamanan di Sinai Utara. Serangan itu
dilancarkan setelah militer Mesir menggulingkan Mursi pada 3 Juli.
Pasukan keamanan menuding serangan tersebut dilancarkan oleh kelompok Islam guna menekan militer agar memulihkan jabatan Mursi.
Serangan bersenjata terhadap pos pemeriksaan dan kompleks polisi
serta militer terjadi di Semenanjung Sinai akibat kurangnya keamanan
setelah protes massal 2011 sehingga menggulingkan presiden Hosni
Mubarak.