KAIRO -- Otoritas Mesir mulai menginvestigasi kekayaan dan aset keluarga mantan Presiden Muhammad Mursi akhir pekan lalu.
Al-Arabiya,
Selasa (10/9) melaporkan Jaksa Agung Mesir membuka penyelidikan
kekayaan presiden yang digulingkan militer tersebut setelah ada laporan
dari kepala asosiasi anti-korupsi.
Laporan itu menuduh Mursi
mengambil keuntungan dan menghamburkan 285,7 juta dolar AS selama
kampanye pemilu. Komite tersebut diharapkan menyerahkan laporan dalam
beberapa hari mendatang. Laporan itu akan menginventarisasi semua
properti termasuk tanah dan real estate, termasuk milik istri dan
anak-anaknya di seluruh Mesir. Rekening bank keluarga dan saham jika ada,
juga akan diperiksa.
Jaksa Mesir telah membekukan aset 14
anggota Ikhwanul Muslimin sebagai bagian dari penyelidikan atas kasus
dugaan menghasut kekerasan dalam protes. Jaksa menyebut Mursi akan
diadili pada awal bulan ini atas tuduhan menghasut kekerasan.
Dia
juga tengah diselidiki atas kasus pelariannya dari penjara selama 2011
saat pemberontakan terhadap Hosni Mubarak. Dia dituduh membunuh dan
bersekongkol dengan kelompok Hamas dari Palestina. Namun, tidak ada
tuduhan resmi atas kasus tersebut yang dibawa ke pengadilan.