Mentan rangkap jabatan selain jadi Mentan juga Kader
PKS (xixixixi *tepok jidat* sejak kapan cuma jadi anggota di bilang
rangkap jabatan. Kalau begitu cara pikirnya berarti selain jadi Mentan,
kader PKS, juga rangkap jabatan jadi kepala keluarga, wali murid,
anggota arisan RT/RW, anggota bayar pajak dan rangkap jabatan jadi
rakyat Indonesia dong? xixixi.. yah semoga aja yang nulis tuh berita
dapat honor yang cukup buat makan anak istri trus bisa nulis lebih
cerdas ga pakai logika ADP-DPH*Asal Dibaca Pembaca*Dan daPat Honor )
Tapi ini nih yang saya mau infokan. PANEN CABAI !
Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA melakukan panen cabai di Kampung
Pamubutan, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi,
Sabtu (30/03). (Panen Cabai! hee kok ga ada beritanya ya di media? ah
kalah berita sama eyang subur :P )
Arif Darmono, Ketua Kelompok Tani Cahaya Abadi secara khusus meminta
kepada Mentan agar tidak melakukan impor cabai, karena hal itu akan
sangat merugikan petani. “Bapak tidak perlu impor, insya Allah produksi
cabai petani cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” katanya. (
yang minta pembatasan import siapa? petani lah jawabannya :D — apakah
petani itu kader pks? entahlah yang jelas PETANI itu wong cilik, rakyat
Indonesia yang harus di dengar suaranya.)
Ditambahkan Arif, selama ini petani MERASA GELISAH AKIBAT PEMBERITAAN
SEJUMLAH MEDIA MASA yang menyatakan bahwa harga cabai di pasaran
melambung akibat kurangnya suplai padahal di lapangan, padalah suplai
cabai cukup melimpah. ( sabar aja kang.. maklum media masa kan bosnya
orang politik jadi kalau berita bagus jangan terlalu berharap di
beritakan, coba ada PKSTV hee )
Pendapat Arif diamini Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten
Sukabumi Asep Sudrajat yang mengatakan bahwa pasokan cabai tidak ada
masalah. Berdasarkan data tahun 2012, luas lahan yang ditanami cabai di
Kabupaten Sukabumi mencapai 1.024 hektare dengan produksi setiap hektare
mencapai 10 ton. ( Alhamdulilah.. wooww 10ton/ha ? jadi *ambil
kalkulator* 1.024×10 = 10.240 ton! hmmm sebanyak apa ya? *tepok jidat*)
Menanggapi masukan para petani, Menteri Pertanian kembali menegaskan
bahwa pemerintah MEMPRIORITASKAN KEPENTINGAN PETANI. Jika ada impor,
maka hal itu semata-mata untuk menutupi kekurangan.(ya memang harus
begitu pak! Cakepks .. ga cuma mikirin golongan aja, setuju. petani
memang harus di prioritaskan ! )
“Kalau produksi petani tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri, baru kita
impor. Produk petani dalam negeri kita prioritaskan, tetapi konsumen
juga tidak boleh kita abaikan,” tegasnya. ( ya ya setuju ! petani di
perhatikan konsumen juga di perhatikan, matrraaaapks.. nah bgitu dong
pak adil :D )
Sementaraitu, agar petani bisa mendapatkan harga yang menarik, Mentan
menyarankan agar para petani tidak menanam cabai ketika harga sedang
naik.
”Jadi kalau petani menanam cabai serentak, panen akan berbarengan dan
hasilnya melimpah. Akibatnya harga komoditas akan anjlok ,” jelasnya (
nah ini seharusnya juga di sosialisasi sama media masa, tapi sayang
banget dah.. berita macam ini kalah tenar sama eyang subur hee.. oiya
mahasiswa pertanian pada kemana ya? yah semoga saja petani Indonesia
semakin cerdas! PETANI UNTUNG BANGSA UNTUNG-INDONESIA MAKMUR SEJAHTERA
itulah harapan saya :D )
By Kuemala Fitria kompasioner