Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang
penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya,
Kairo, Mesir.
Bentrokan antara penentang dan pendukung Presiden Mesir terguling
Mohamed Moursi pecah di Shobra, Kairo utara, dan di kota Asiut, 375
kilometer selatan Kairo, Jumat petang, mencederai sedikitnya 38 orang.
Kementerian
Kesehatan mengatakan, korban terluka akibat terkena lemparan batu dan
bom molotov. Para korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat dan di
beberapa lainnya dirawat di rumah sakit lapangan di Rabiah Adawiyah,
tempat pendukung Moursi berunjuk rasa.
Dua kubu berseberangan itu
melancarkan unjuk rasa pada hari yang sama, Jumat, di Kairo dan
berbagai kota provinsi. Kubu pro tentara menyuarakan pemberantasan
teroris, sementara pendukung Ikhwanul Muslimin menuntut pengembalian
keabsahan Presiden Mursi.
Pendukung Moursi melancarkan unjuk rasa
di lebih 30 tempat di Kairo termasuk Bundaran Al Nahdhah, Kairo barat,
dan Bundaran Rabiah Adawiyah di Kairo timur yang didudukinya sejak Mursi
digulingkan dalam kudeta militer awal bulan ini.
Adapun
pendukung tentara berkonsentrasi di Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo,
dan Istana Al Ettihadiyah, Kairo timur, tempat presiden transisi, Adly
Mansour berkantor. Selain di Kairo, unjuk rasa kedua kubu beseberangan
juga digelar di berbagai kota provinsi.
Syeikh Agung Al Azhar Prof Dr Ahmed Al Tayeb mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan melakukan unjuk rasa secara damai.