Kairo. Aksi pengangkapan yang dilakukan militer pengkudeta
sungguh sudah sangat menggila. Belasan ribu orang sudah dijebloskan ke
penjara. Bahkan saat, mereka sudah tidak malu dan ragu lagi menangkapi
kaum wanita.
Oleh karena itu, Aisyah, puteri Kherat Syathir, wakil
Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimin menuliskan sebuah nasihat dan wasiat
kepada sesama muslimah di Mesir, seperti dimuat dalam situs
ansarportsaid pada hari Rabu 28 Agustus:
“Aku berwasiat kepada
diriku sendiri dan juga kepada akhawat sekalian untuk berpakaian lengkap
dan berhijab ketika berada di dalam rumah, walaupun engkau sedang
tidur. Kapan saja mereka bisa mendatangi kita.
Sama saja engkau
tutup pintu rumahmu atau engkau biarkan terbuka. Sekarang sudah jamannya
orang masuk rumah orang lain tanpa ijin.
Siapkanlah tas berisi
pakaian dan kebutuhanmu untuk saat engkau ditangkap. Sama seperti
biasanya engkau menyiapkannya untuk ayahmu saat dia ditangkap. Jangan
lupa engkau siapkan senjatamu untuk engkau gunakan di dalam penjara
nanti, yaitu mushaf Al-Qur’an.
Gantunglah selembar kertas atau apa pun yang bisa jelas dilihat, dan tulislah “Di negeriku, semua nilai telah hilang.”
Sejak
sekarang berbicaralah kepada anak dan adik-adikmu yang masih kecil
tentang kemungkinan engkau ditangkap. Berilah mereka pemahaman bahwa
kalaupun hanya mereka yang tersisa di luar penjara, mereka harus
melanjutkan jalan perjuangan. Beginilah perjalanan dakwah, kalau ayah
sudah tidak bisa, maka anak-anaknya; kalau anak-anaknya sudah tidak
bisa, maka bocah-bocah kecilnya.
Mintalah mereka berjanji untuk melanjutkan perjuangan, hingga tanah air ini kembali lagi kepada pangkuan rakyat.
Tinggalkanlah mereka dengan penuh harapan akan berjumpa lagi. Kalau tidak di atas bumi, maka pasti akan berjumpa di langit.
Keluarlah dari rumah dengan seraya memekikkan takbir kemenangan. Allah swt. lah yang akan memberikan kemenangan itu kepada kita.
Maka,
kitalah wanita-wanita yang merdeka; sedangkan mereka (pengkudeta)
sejatinya hanyalah budak sahaya.” (msa/dkw/ansarportsaid)