ZAMBOANGA CITY, -
Pasukan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) menyerang Zamboanga City
di Filipina selatan pada Senin (9/9/2013) menyebabkan enam orang,
termasuk seorang Marinir tewas dan sekitar 220 warga dipil disandera.
Pertempuran
berkecamuk di beberapa desa yang diduduki pasukan pejuang Filipina
tersebut. Para penembak jitu MNLF juga menembaki polisi dan
sasaran-sasaran militer.
Para walikota setempat Maria Isabelle Salazar telah menunda semua kelas di Zamboanga karena kekerasan tersebut.
Laporan
awal mengatakan para penyerang adalah pengikut Nur Misuari, pemimpin
dari MNLF, yang sebelumnya telah menuduh Manila tidak menghormati
perjanjian perdamaian tahun 1996 yang ditandatangani dengan mantan
kelompok pejuang Filipina tersebut.
Berbagai laporan mengatakan
pejuang MNLF bersenjata berat berhasil menyelinap dengan kapal-kapal
sebelum fajar dan meluncurkan serangan saat matahari terbit. Tidak
segera diketahui mengapa Komando Mindanao Barat gagal mencegah serangan
itu, tapi jelas bahwa intelijen telah gagal.
Seorang petempur
berseragam MNLF, Hasimin Hussin, yang menempatkan diri di dekat desa
Santa Barbara, mengatakan kepada jaringan radio Radyo Agong bahwa mereka
berasal dari provinsi Sulu dan berada di bawah komando Haber Malik,
seorang letnan dari Misuari. Dia mengatakan mereka berjuang untuk
kemerdekaan.
Misuari mencalonkan diri sebagai gubernur di wilayah
otonomi Muslim di Mei tahun ini, namun kalah. Dia juga memerintah
mencalonkan diri sebanyak tiga kali sebagai gubernur di provinsi Sulu
pada tahun-tahun sebelumnya dan juga kalah.
Serangan itu adalah
yang kedua sejak tahun 2001 setelah pasukan MNLF yang setia kepada
Misuari juga melancarkan serangan di Zamboanga dan pertempuran tersebut
menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. (an/tme)