Tentara Mesir mengatakan akan merespon dengan "kekuatan senjata" jika
demonstran mencoba mendekati atau masuk ke pangkalan-pangkalan militer,
lapor
Voa Indonesia, Senin (15/7) malam.
Ancaman itu dikeluarkan di tengah perkembangan gelombang demonstran
pro-Mursi yang tidak kunjung surut. Jum'at Az-Zahf (12/7) yang diikuti
lebih dari tujuh juta massa ternyata bukan hari terakhir demonstrasi,
seperti yang sempat dikabarkan sebelumnya.
|
Ulama Al Azhar dukung Mursi |
Rakyat Mesir yang menolak kudeta militer dan menuntut dikembalikannya
legitimasi Presiden Mursi terus melanjutkan aksinya di Rabiah Adawiyah,
Maidan An Nahdah dan tempat-tempat lain di Mesir. Gelombang demonstrasi
Senin (15/7) kemarin juga diikuti jutaan massa. Bahkan, demonstran
mendapatkan kekuatan moral baru dengan bergabungnya ulama dan civitas
akademika Al Azhar ke Rabiah Adawiyah.